[Jake Enhypen]
.
.
.
Happy reading!
Bunyi bel yang menandakan pelajaran akan segera dimulai, sudah berbunyi sekitar 10 menit yang lalu. Semua murid siswa maupun siswi sudah memasuki ruang kelas masing-masing, tetapi tidak dengan gadis bermarga Park itu.
Hana si gadis yang tidak tahu aturan, bukannya memasuki ruang kelas untuk mengikuti pembelajaran, kali ini dirinya berjalan seorang diri di lorong koridor dengan santai sesekali bersenandung. Melupakan kelasnya yang sekarang sedang diajar oleh guru mapel matematika, Pak Jeno.
Bodoamat dengan Pak Jeno, biarkanlah dia kehilangan murid tercantiknya ini. Salah sendiri, sudah kali-kali dirinya menggoda beliau, tetapi tidak pernah di notice apalagi diajak berkencan.
Ck, lupakan tentang Pak Jeno, Hana. Beliau sudah memiliki istri yang jauh lebih cantik darimu.
Tujuan Hana kali ini hanya ingin makan dengan nikmat di kantin lalu di temani jus alpukat. Hm membayangkannya saja sudah membuat cacing-cacing diperut Hana berteriak kelaparan minta jatah makan, layaknya sedang mengadakan konser tahunan tersendiri di perut Hana.
Tak terasa kini Hana sudah memasuki pintu masuk kantin. Sepi, hanya itu yang bisa Hana tangkap dari suasana kantin.
"Hm syukurlah, tidak susah-susah buat ngantri lagi. Tinggal pesen terus makan deh, " guman Hana seraya berjalan ke kedai nasi goreng untuk memesannya.
"Mang, nasi goreng porsi spesial satu ya," ucap Hana kepada pedagang muda yang kini terlihat tampan dari biasanya.
Pedagang itu berdecak kesal, "Mbak mohon maaf, saya belum setua itu hingga mbak memanggil saya dengan sebutan 'Mang'. Kalo mbak lupa saya baru lulusan SMA tahun ini," ucap pedagang itu yang Hana tau bernama Yuta, Yuta menatap Hana lalu tersenyum miring ditambah lagi Yuta menggunakan bahasa yang sedikit formal.
Hana tertawa karenanya, "Hahaha, lagian kenapa kerja disini? Kenapa enggak lanjut kuliah saja?" Tanya Hana kepo, Hana kemudian duduk di depan kedai nasi goreng yang selalu saja ramai pengunjung.
Yuta dengan gerakan lincah nan cepat membuat nasi goreng spesial untuk Hana. Hana dibuat melongo dengan bakat seorang Yuta sebagai penjual nasi goreng. Melupakan pertanyaannya yang belum dijawab, kini nasi goreng pesanan Hana sudah berada di depan mata.
"Silahkan, pesanan sudah jadi," ucap Yuta tersenyum lalu menyerahkan nasi goreng dengan bau yang sangat menggiurkan lidah.
Hana berdecak kagum, "Waw, gue sampe melongo lihat bakal lo. Hm sekarang gue tahu, kenapa kedai nasi goreng lo selalu ramai," ucap Hana menatap Yuta sambil menyendokkan sesuap demi sesuap ke dalam mulut.
Yuta hanya mengernyit lalu menaikkan salah satu alisnya tanda 'apa'.
Hana menelan makanannya yang masih berada di mulut, lalu meminum jus alpukat yang dipesan sebelum memesan nasi goreng tadi. "Ck, penjualnya ganteng makanannya juga tak kalah nikmat. Jadi apalagi yang harus diragukan untuk tidak membeli jajan di sini, "balas Hana melanjutkan makan dengan nikmat, sambil memandang wajah tampan pedagang muda itu.
Yuta tersenyum tipis, "Terima kasih."
Hana mengibaskan tangannya, lalu dengan cepat Hana menghabiskan makanannya hanya dalam waktu kurang lebih lima menit. Sekarang Yuta yang dibuat melongo olehnya, bagaimana tidak Hana makan dengan sangat lahap bahkan salah satu kakinya naik ke atas paha. Ck.
"Lo enggak ada jaim-jaimnya sama sekali, padahal gue ini cowok," ucap Yuta yang sudah duduk di kursi depan Hana sambil menatap lawan bicara dengan menyangga dagunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GOOD BOY || JAKE ENHYPEN ||
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA^^ Jake Sim, siapa yang tidak kenal dengan pria itu. Hampir satu sekolah mengenal pria yang bermarga Sim itu. Terlahir dari keluarga konglomerat, kedua orang tua yang menyayanginya lebih dari apapun. Tidak hanya itu, ia...