53. KUNJUNGAN

1.2K 207 451
                                    

  [ Jake Enhypen ]
.
.
.
Happy reading :')))
.
.
.

Malu banget anjir! sampai tembus ke dalam otak kecil gue!!  - Park Hana.


"HUAAA! AKHIRNYA SELESAI JUGA PERJUANGAN TAK BERGAJI INI!!!"

Teriak Hana seraya merenggangkan kedua tangannya, ia baru saja selesai berperang dengan soal trigonometri. Beruntungnya ia tidak gugur di jalan.

Jake menggeleng pelan, "Nggak usah lebay, segitu doang belum ada apa-apanya."

Seperti biasa Hana mudah tersulut emosi, tapi kali ini masih kelas bawah, "Lo nggak tau seberapa bangganya gue bisa ngerjain soal matematika dengan susah payah biar bisa mencapai target akhir, tanpa bantuan orang lain." Ucap Hana menekankan setiap kata.

"Tapi lo minta bantuan gue."

"Anggap aja sedekah, jarang-jarang kan lo sedekah sama cewek bohay bin seksi kaya gue."

"Hmm."

Ruangan penuh buku yang berjejeran itu hanya berisikan dua orang makhluk hidup yang saling berhadapan, hanya di batasi oleh meja panjang sebagai penghalang. Bakteri yang sedang berterbangan mungkin bisa menjadi saksi bahwa keduanya sama-sama menahan lapar.

"Jake."

Hanya terdengar deheman dari Jake membuat Hana diam-diam menahal kesal.

"Gue mau nanya serius sama lo."

"Serius menurut lo biasanya bahan bercandaan buat gue."

Hana berdecak, "Emang bener akhlaknya kurang satu ons  jadilah jelmaan seperti ini, modelan yang minta banget buat di bakar hidup-hidup."

Jake tertawa pelan, lalu kembali memasukkan alat tulisnya ke dalam ransel.

"Apa?"

"Lo udah nggak berantem lagi sama Jay?"

Jake mengernyit, dari ribuan pertanyaan yang berseliweran di otak, kenapa Hana menanyainya seperti itu? Bukan apa-apa dari mudahnya melontarkan pertanyaan 'udah baikan sama Jay?' kenapa malah mempersulit menjadi 'udah nggak berantem lagi sama Jay?' Ajaib. Cewek aneh.

"Kenapa? Malahan besok gue mau ketemu orangnya sekalian bawa palu sama paku buat benerin otaknya yang sebentar lagi mau copot." Ucap Jake, bercanda.

"Jake, keknya bener deh lo udah muncul benih-benih psikopat."

Jake tertawa lagi, "Kenapa? Mau ikut dibenerin juga otaknya biar kokoh di dalam?"

"Garing lo! kalo nggak bisa ngelawak nggak usah berusaha buat gue ketawa deh. Malu-maluin muka ganteng lo aja."

"Setidaknya berusaha buat lo tertawa." Balas Jake lalu berdiri dari duduknya, "Ayo pulang."

"Bentar Jake, keknya ada yang nggak beres."

Pergerakan Jake menyampirkan ransel ke bahu kanan terhenti ketika ia mendengar nada aneh dari cewek di depannya, dahinya mengernyit melihat Hana duduk di bangku dengan tidak nyaman.

Kemudiam kedua mata Jake melihat keringat sebiji jagung mulai muncul di dahi Hana, seakan AC di dalam ruangan perpustakaan itu tidak berfungsi sama sekali.

"Kenapa?"

Hana tersentak ketika tangan kiri Jake mendarat di bahunya, Jake refleks menjauhkan tangannya kembali padahal tangannya bersih, bakteri saja insecure mau mampir di tangannya.

GOOD BOY || JAKE ENHYPEN ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang