26. HUKUMAN KETOS

1.8K 361 198
                                    

[Jake Enhypen]
.
.
.
Enjoy reading!
.
Buat pembaca setia cerita ini, dapet salam manis dari tokoh utama💜
.
.




"Dasar jangkrik anaknya tikus!"

Umpatan seperti itu terus saja keluar dari mulut si gadis bar bar. Sejak turun dari kendaraan umum hingga sampai di depan gerbang mulut itu terus komat-kamit mensumpah serapahi. Entah apa yang ia ucapkan, mungkin mengabsen seluruh nama yang ada di kebun binatang.

Alasan Hana terlambat hanya satu. Lupa memasang alarm? Bukan, kali ini bukan. Karena sudah ada sang mama yang siap membangunkan anak pemalasnya itu.

Hana terlambat karena menunggu air dikamar mandinya kembali mengalir, kata pak tukang yang memperbaiki kamar mandinya air di sumur rumah Hana sudah mulai tandas. Karena musim kemarau sudah tiba.

Orang kaya tidak selalu hidup enak, kadang kala harus mengalami kesusahan. Ya seperti yang Hana hadapi, air tidak mengalir karena sumurnya tandas.

Hana melihat gerbang dihadapannya sudah tertutup, memang nasib Hana selalu seperti ini, selalu terlambat ke sekolah. Hana melihat pak satpam yang sedang duduk sambil menyesap secangkir kopi hitam.

"Pak!! Bukain gerbangnya dong, saya mau masuk nih!!" Seru Hana dengan suara koarnya, membuat pak satpam tersedak karena suara mirip Mak lampir tiba-tiba masuk ke indera pendengarannya.

Pak satpam lari terbirit-birit kemudian menunjuk Hana dengan tongkat hitamnya, "Kamu! Kamu itu udah telat, dan sekarang malah koar-koar kaya orang gila!" Tunjuk pak satpam kepada Hana.

"Yaelah pak, cuma telat beberapa menit doang, ga nyampe satu jam, bukain dong pak gerbangnya," rayu Hana dengan wajah memelasnya, baru kali ini Hana merayu bapak-bapak yang tidak ia kenal, ya walaupun satpam di sekolahnya.

"Kalo telat ya harus nerima hukuman!"

"Astaga pak, bapak ga kasihan sama saya? Saya tuh kesini naik kendaraan umum yang desak-desakan itu loh, belum lagi lari ke sini dengan napas ngos-ngosan. Untungnya saya nggak punya penyakit asma, nah kalo punya udah sekarat di tengah jalan pak!"

Bapak satpam itu tetap kekeh tidak mau membukakan gerbang untuk Hana, hingga membuat Hana mendengus. Menoleh ke arah kanan kiri berharap ada orang yang menolongnya, tapi nihil tidak ada satu orang pun.

"Nyari apa celingak-celinguk?" Tanya pak satpam, definisi orang tua kepo.

Hana meliriknya malas, "Nyari duit! Bapak mau?!" Balas Hana sedikit sarkas, bukan apa-apa Hana merasa kesal saja sama pak satpam yang sok-sokan jual mahal tidak mau membukakan gerbang untuknya.

Pak satpam yang mendengar balasan dari Hana kemudian menatap dengan pandangan aneh. Hana terus berpikir agar dirinya bisa masuk dengan selamat tanpa diberi hukuman.

Aha, satu ide terlintas di benak hana. Saatnya dimulai!

"Pak, bapak mau rokok enggak?" Tawar Hana, oh sepertinya Hana mau menyogok.

"Enggak!" Tolak pak satpam mentah-mentah.

"Mau ya pak, nanti saya belikan di minimarket dekat sini, bapak mau rokok yang apa? Mau yang murah atau mahal? Saya bisa beli sekarang juga kok," ucap Hana dengan mata berbinar, berharap pak satpam menerima sogokannya itu.

Sebelum pak satpam menjawab sudah ada seseorang yang menyelanya, "Kalau telat ya harus kena hukuman. Bukan malah mau menyuap orang!" Ucap cowok dengan seragam yang sama dengan Hana. Oh bukankah itu cowok menyebalkan yang pernah Hana temui.

Hana meliriknya sebal karena aksi terkerennya baru saja dihentikan oleh ketos yang sok kegantengan, itu menurut persepsi Hana, "enggak usah ikut campur urusan orang lain deh lo!" Tunjuk Hana berani kepada Jake yang kini sedang menatapnya dengan muka datar.

GOOD BOY || JAKE ENHYPEN ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang