41. KABAR BURUK

1.8K 342 158
                                    

[ Jake Enhypen ]
.
.
.
Selamat membaca^^
.
.
.
Jangan lupa bahagia dan makan teratur baby!

-cwo cakep kiw-





"Jake, ada yang mau gue tanyain," ucap Hana ketika ia sudah memasukkan potongan daging kecil ke dalam mulutnya.

Jake yang sedang menggulung spaghetti dengan garpu seketika menatap lurus lawan bicara, "Apa?"

"Em, lo ada hubungan apa sama Jay—ah maksudnya hubungan lo dengan Jay apa kurang baik?"

Jake membuang pandangannya, lalu meraih gelas yang berisi cairan berwarna kuning yang tinggal setengah di depannya. Kenapa Jake mendadak gerah sendiri ya? Ia sedikit tidak suka dengan topik pembahasan mengenai Jay.

"Bukan apa-apa. Kemarin gue lihat di koridor, kalian kaya ada sesuatu yang belum gue tahu. Hm, atau mungkin gue aja yang selama ini belum tau?"

Jake menghela napas, "Gue kira lo mau nanya tentang siapa makam yang kita kunjungi tadi. Ternyata dugaan gue salah."

"Enggak! Nanti setelah tau soal Jay, gue tanya makam itu tadi. Harus satu per satu dong, biar jelas." Kekeh Hana.

"Lo ada hubungan apa sama Jay?" Tanya Jake menatap Hana penuh selidik.

"Gue sama dia cuma temen sih. Selain itu dia juga ojek pribadi gue saat pulang sekolah." Jawab Hana dengan bangga, apa ada yang perlu di banggakan? Tentu ada, Hana bisa dibonceng dengan cowok tampan dan poin plusnya ia tidak jadi mengeluarkan uang receh untuk ongkos pulang. Lumayan, uangnya bisa di buat beli es teh mang Yuta.

"Yakin cuma temen?"

"Iyalah, emang kenapa sih?!" Ucap Hana dengan dahi mengernyit, lalu di balas gelengan kecil oleh Jake.

"Pertemanan gue sama Jay emang kurang baik bahkan jauh dari kata baik. Kita berdua berteman sejak kecil, lalu menjadi bertiga karena pada saat itu gue dan Jay mendapat teman baru, cewek. Banyak orang mengira kita bertiga kembar. Setiap hari kita lalui bersama dalam suka maupun duka. Suatu hari yang nggak pernah gue lupain, terdapat kesalahpahaman antara kita. Mulai dari itu pertemanan gue dan Jay hancur."

Hana mendengarkan cerita Jake dengan serius, tidak seperti biasanya. Jika biasanya ia ogah-ogahan, tapi kali ini terlihat semangat. Ia suka dengan topik Jay, ia akan mencari tau tentang Jay. Banyak yang Hana pikirkan tentang Jay, sepertinya hari-hari berikutnya ia akan banyak minum es teh mang Yuta. Berpikir membuat Hana cepat haus dan lehernya serasa di cekik jika tidak cepat minum es teh.

"Jujur aja sih, otak gue sedikit bermasalah. Jadi, susah buat mahaminnya, ya maklum aja. Ayo, coba ulang sekali lagi."

"Enggak!"

Hana melotot, "Lah, kok gitu?! Gue 'kan udah nemenin lo pergi ke makam tadi."

Jake menghela napas panjang, "Telinganya di gunain dengan baik. Gue nggak akan ngulang lagi!" Ucap Jake membuat Hana mengangguk semangat.

Jake menceritakan kembali kisah pertemanan antara dirinya dan Jay dengan sangat rinci. Tidak ada yang di lebih-lebihkan maupun kurang, pas sesuai apa yang terjadi.

"Masih nggak paham ah! Bodoamat. Pertemanan kalian terlalu ribet!" Ucap Hana kemudian meneguk habis minumannya hingga tandas tak bersisa.

"Otak lo aja yang jarang di gunain. Gini aja gak paham, apalagi peka."

°°°°°

Flashback on

Beberapa tahun yang lalu.

GOOD BOY || JAKE ENHYPEN ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang