Cklek! Levi memasuki ruang rawat Eren, mendapati Mikasa dan Eren sedang bertengkar.
"Eren makanlah! Agar kau cepat sehat," ujar Mikasa sembari mencoba menyuapi Eren.
"Sudah kubilang, aku bisa makan sendiri Mikasa!" jawab Eren kesal.
"Tapi tanganmu retak."
"Yah pasti bisa jika ku usahakan," balas Eren sembari mengalihkan pandangannya dari Mikasa.
"Jangan khawatir Eren, aku akan menyuapi mu setiap hari agar kau sembuh," tutur Mikasa.
"Hah?! Kau dengar tidak sih yang barusan ku katakan?"
"Sekarang buka mulutmu! Aaa ...."
"Mikasa ayolah," tegur Eren kesal.
"Aku tidak akan berhenti sampai kau memakan ini," ujar Mikasa.
"Baiklah! Satu suap saja lho!" balas Eren.
"Aaaa...."
"Oy Mikasa! Kau mendengarku kan?"
"Aaaa...." Mikasa sama sekali tak mendengarkan Eren.
"Dasar kau ini! Baiklah terserah kau saja, aaaa ...." Eren lalu membuka mulutnya dan memakan satu suapan.
"Ekhem!"
"Ka-kapten?! Se-sejak kapan kau disana?" tanya Eren terkejut melihat Levi yang sudah dari tadi berdiri didepan pintu.
"Cih," gumam Mikasa melirik Levi.
"Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Levi lalu mendekati ranjang Eren.
"Ah itu,"-melirik kearah Mikasa-"Mikasa, bisakah kau keluar dulu? Aku ingin bicara berdua dengan kapten," pinta Eren.
"Hn, setelah itu kau harus makan!" jawab Mikasa lalu meletakkan mangkok yang berisi bubur di meja samping ranjang Eren kemudian keluar dari ruangan.
Setelah Mikasa keluar, keheningan terjadi beberapa saat sampai Eren membuka suaranya.
"Kapten aku ... aku minta maaf karena gagal menyelamatkan squad lama kapten. Aku sudah mendengar tentang kondisi mereka dan hanya kak Eld yang kemungkinan selamat bukan?" ucap Eren dengan nada rendah.
Levi hanya terdiam memandang Eren yang terlihat sangat putus asa.
"Ak-aku terlambat sampai disana ... aku juga hampir membahayakan nyawa kak Petra. Aku siap mendapatkan hukuman darimu, kapten," tambah Eren.
"Kau sudah melakukan yang terbaik. Terima kasih telah menyelamatkan Petra sampai kau korbankan kedua tanganmu itu."
"Apa yang kau katakan, kapten? Aku hanya kehilangan kedua tanganku dan kapten kehilangan kedua bawahan kapten!"
"Mereka sudah mengorbankan diri mereka demi Petra, aku yakin mereka tak menyesalinya."
"Tapi jika saja aku sampai di sana lebih cepat pasti—"
"Aku pun tak tahu jawabannya, selalu seperti itu. Meski aku percaya pada diriku, meski aku percaya keputusan rekan-rekanku, hasilnya tidak akan ada yang tahu. Karena itu berusahalah tidak menyesali keputusan yang sudah kau buat."
"Ma-maaf kapten, kau benar." Setelah itu Eren tertunduk terdiam.
"Jika tak ada yang ingin kau bicarakan lagi, aku akan kembali ke ruangan Petra," ujar Levi lalu bangkit dan berjalan keluar dari ruangan.
"Terima kasih, kapten!" balas Eren.
Setelah Levi keluar dari ruangan sesegera mungkin Mikasa masuk ke dalam ruangan Eren.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Feeling 【END】
FanfictionTokoh Utama : 1. Levi Ackerman 2. Petra Rall Sinopsis : "Bagaimana mungkin aku melupakan perasaan sepenting ini?" gumam seorang gadis cantik dengan rambut pendek lurus yang tanpa ia sadari meneteskan air mata menatap seorang yang dulu sangat ingin d...