"Petra, Dia lagi-lagi berantem tuh!"
"Kali ini kenapa?" tanya Petra.
"Aku hanya menghajar beberapa orang yang kurang ajar."
"Yah mau bagaimana lagi? Mereka tadi orang kaya, jadi kita tak dapat berbuat banyak, benarkan bel?"
"Kenapa kalian tidak menghentikannya?" ujar Petra.
"Yah kan kita lagi yang salah lan."
"Dia itu kesayangan Petra jadi mau bagaimana lagi bel."
"Isabel!!" teriak Petra terbangun dari mimpinya.
Isabel? Siapa dia? Kenapa aku merasa tak asing dengan nama itu? Are? Kenapa aku menangis? batin Petra sembari menyentuh pipinya yang telah dibanjiri air matanya.
"Kau kenapa?!" tanya Levi yang baru saja masuk ke kamar saat Petra tiba-tiba mengeluarkan air matanya.
"Ka-kak Levi, ... tidak, ini bukan apa-apa!" jawab Petra panik dan sesegera mungkin menghapus air matanya.
"Kau di tunggu di bawah," tutur Levi.
"Siapa?"
"Turun aja," jawab Levi lalu keluar dari kamar.
"Oke," balas Petra lalu bersiap turun.
Saat Petra turun, ia melihat squad Levi yang lain tengah berkumpul dengan pakaian yang rapih.
"Kalian mau kemana?" tanya Petra mendekati mereka.
"Eh kak Petra sudah datang," kata Armin.
Petra pun menatap Armin dengan penuh kebingungan.
"Kak kami mau pamit," ucap Krista mendekati Petra.
"Pamit kemana Krista?"
"Kami ada tugas di distrik lain, itu perintah dari komandan Erwin," jelas Jean.
"Ehh?!" Petra terkejut.
"Sebenarnya itu perintah dari kerajaan, Erwin tak bisa menolak itu," timpal Levi.
"Ah itu, kak Levi apakah ikut?"
"Tenang saja kak Petra, kapten kan harus menjaga kakak," jawab Connie.
"Yah begitulah, mungkin kita tidak akan bertemu sementara jadi kami ingin agar kakak terus mengingat kami semua," imbuh Jean.
"Mengingat kalian semua? Apa maksud kalian?"
Mereka semua hanya melontarkan senyuman untuk menjawab pertanyaan Petra.
"Sampai jumpa kak," ucap Krista sembari melambaikan tangannya lalu berjalan keluar rumah dan diikuti dengan Ymir.
"Terimakasih kak buat segalanya," tambah Armin lalu mengikuti langkah kaki Krista dan Ymir.
Jean dan Connie langsung meninggalkan Petra tanpa mengucapkan satu katapun.
"Tolong jaga Eren selagi aku pergi!" ujar Mikasa memandang tajam Levi, lalu melirik Petra kemudian mengikuti langkah kaki yang lain.
Apa maksud mereka? Mereka ingin meninggalkan ku? batin Petra lalu hendak melangkahkan kakinya mengejar mereka, tetapi Levi menahannya.
"Apa yang ingin kau lakukan?" tanya Levi.
"Apa maksud ucapan mereka kak?"
"Kau seharusnya tidak sebodoh itu."
"Jadi benar mereka...," ucapan Petra terpotong oleh air mata yang mendadak jatuh dari matanya. Petra pun memeluk Levi yang berada di hadapannya.
"Kau tenang saja, percaya pada mereka. Mereka semua pasti kembali," ujar Levi sembari mengelus rambut Petra.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Feeling 【END】
FanfictionTokoh Utama : 1. Levi Ackerman 2. Petra Rall Sinopsis : "Bagaimana mungkin aku melupakan perasaan sepenting ini?" gumam seorang gadis cantik dengan rambut pendek lurus yang tanpa ia sadari meneteskan air mata menatap seorang yang dulu sangat ingin d...