First Feeling 【END】

Chapter 45

Dengan segera Petra membuka ponsel nya dan mengirim pesan pada suaminya itu.

Levi yang mendengar notifikasi hp nya kemudian membuka nya dan menatap Petra sekejap lalu membalas pesan tersebut.

______________________________________
Kak Levi
______________________________________

Kapten?!
Apa yang kau lakukan disini?

Msi

Hah?! Misi apa?

Hanji sdng mnjlskn, bkn?

Hmm...
Dilihat

______________________________________

"Siapa Petra?" tanya Hitch yang bingung memerhatikan Petra yang sibuk dengan ponsel nya saat Hanji sedang menjelaskan alasan kedatangan Survey Corps ke kampus itu.

"Hi-Hitch! Aku tak apa," jawab Petra terkejut kemudian dengan cepat menyimpan ponselnya.

Aku sama sekali tak mendengarkan apa yang dikatakan kak Hanji sedari tadi, batin Petra.

Apa yang ku tanyakan? Apa yang ia jawab? batin Hitch menatap Petra.

Setelah Hanji menjelaskan bahwa ada pelatihan khusus dari Survey Corps selama seminggu dan juga Survey Corps sedang mencari beberapa anggota baru karena Survey Corps banyak kehilangan anggota.

"Petra? Mau ke kantin?" tanya Hitch.

"Iya ay—" jawaban Petra tertahan saat Petra menutup mulutnya karena tiba-tiba ia merasa sangat mual.

Petra kemudian langsung meninggalkan Hitch, sebelum ia keluar dari ruangan, Petra berhenti sejenak dan berteriak pada Hitch.

"Aku akan menyusul!!" teriak Petra kemudian lanjut berlari ke toilet.

"Ada apa dengan nya? Apa dia sakit?" gumam Hitch.

"Dia sudah sering seperti itu dari 3 bulan lalu, aku pikir kau tahu," timpal seseorang dari belakang Hitch.

"Ni-Nifa?! Kau mengejutkan ku!" ucap Hitch terkejut.

"Hai, lama tidak bertemu, kemana saja kau? Aku pikir pindah kampus," balas Nifa.

"Tidak mungkin, aku hanya beristirahat sebentar," jawab Hitch lalu berjalan keluar dari kelas dan diikuti dengan Nifa.

Saat aku gagal menculik Petra, atasan marah dan malah memecatku. Padahal aku dapat uang untuk membayar kuliah hanya dari sana, ya terpaksa aku tidak kuliah dulu. Tapi siapa sangka saat kedudukan raja itu di gulingkan, aku diminta masuk lagi ke Military Police, bisa di bilang sebuah keberuntungan, batin Hitch.

"Tentang tadi, kau benar-benar tak tahu apa-apa?"

"Maksudmu?"

"Yah kau tahu kan kalau Petra lumayan populer di kampus ini, tapi tak ada yang berani mendekatinya karena laki-laki kampus kita," jelas Nifa.

"Ah benar, hanya Feulner yang berani mendekatinya karena dia dari Military Police dan tak ada yang berani dengannya, bukan?"

"Ya itu benar, dan lagi setahuku Feulner sudah pernah di tolak oleh Petra saat pesta ulang tahunnya kan?"

"Ah itu mungkin karena ku, mungkin sekarang mereka pacaran," jelas Hitch.

"Oh karena dulu kau menyukai Feulner?"