Petra pun masuk ke kamar Levi karna hendak memanggil Levi dan Zen untuk sarapan. Saat Petra membuka pintu, Ia melihat Levi sehabis mandi dan belum menggunakan baju membuatnya terkejut dan jatuh, setelah itu ia buru-buru menutup pintu kamarnya.
"Ma-maafkan aku!" teriak Petra dari depan pintu dengan tangan gemetar dan jantung yang berdetak dengan kencang. Karena kakinya lemas, ia tak sanggup berdiri, dan lagi-lagi jatuh ke lantai.
Apa-apaan ini detak jantung, berhenti dong, batin Petra sembari memegang dadanya.
Sementara itu Zen tadi terbangun karena mendengar Petra jatuh, saat ia hendak berlari dan membantu Petra. Sayangnya keburu Petra menutup pintu tadi.
Perhatian Zen teralihkan dari pintu kearah Levi yang saat itu hendak memakai baju. Tatapan yang di berikan Zen seakan-akan mempertanyakan bagaimana sebenarnya hubungan Petra dengan Levi.
Setelah Levi memakai baju, kemudian ia membuka pintu mendapati Petra masih lemas terduduk di lantai. Saat itu juga Zen langsung berlari menghampiri Petra.
"Kakak kenapa?" tanya Zen.
"Ti-tidak apa-apa, hanya saja sepertinya kakiku lemas sekali."
"Kenapa lemas?"
"Ah itu ...." untuk sesaat Petra terhenti dan membulatkan matanya karna ia sadar bahwa ia tidak boleh memberikan jawaban yang tadi ia pikirkan. Ia berpikir akan mengatakan bahwa jantung nya berdetak kencang karna melihat Levi tadi.
"Bu-bukan apa-apa kok, Ayok kita sarapan saja," ucap Petra lalu berdiri.
Tapi saat ia hendak melangkahkan kaki nya, ia hendak terjatuh lagi tetapi Levi menahannya.
"Maafkan aku," bisik Levi.
Petra membulatkan matanya terkejut, Levi tau alasan sebenarnya Petra lemas.
"Eh kaki kakak kan masih sakit, aku akan jalan sendiri," ucap Petra sembari berusaha agar kaki nya bisa menahan berat badan nya itu, tapi sepertinya kejadian tadi benar-benar membuat Petra tak bisa bergerak.
"Tenang saja, kaki ku sudah tak apa," ucap Levi lalu membantu Petra berjalan.
"Te-terima kasih," ucap Petra dengan sedikit senyuman.
.
.
.
[Ruang Makan]
"Eh kak Petra kenapa?" tanya Krista.
"Tidak apa-apa kok, tadi aku cuma terkejut dan jatuh hehe...," jawab Petra dengan senyum kecil.
Semua yang ada di meja makan secara bersamaan melirik kearah Levi. Setelah Levi membantu Petra duduk di tempat duduk, ia pun duduk di samping Petra. Dan dengan santainya memakan makanannya.
"Kalian tidak makan?" ucapan Petra menyadarkan yang lain dan berhenti memandangi Levi karna heran.
"Oh yha Zen mana?"
"Aku disini," ucap Zen yang baru saja sampai dan langsung duduk di meja makan.
Selesai makan Krista, Sasha, dan Mikasa membersihkan meja makan dan mencuci piring.
"Emang tadi kenapa kak? Kok bisa lemas kaki nya?" tanya Eren mendekati Petra.
"Ah itu ...." Karna Petra bingung mau jawab apa, Zen mendahulukan jawabannya.
"Kak Petra melihat kakak pendek tidak pakai baju," sela Zen.
Jean yang sedang menengguk teh pun tersedak mendengar jawaban Zen. Yang lainnya pun terlihat terkejut. Petra pun seketika ingat kejadian tadi membuat pipinya memerah dan semua tubuhnya lemas sama seperti awal.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Feeling 【END】
FanfictionTokoh Utama : 1. Levi Ackerman 2. Petra Rall Sinopsis : "Bagaimana mungkin aku melupakan perasaan sepenting ini?" gumam seorang gadis cantik dengan rambut pendek lurus yang tanpa ia sadari meneteskan air mata menatap seorang yang dulu sangat ingin d...