Chapter 2

1.3K 131 6
                                    

"Ada Apa ini? Kenapa jalan ke rumah kak Petra ramai sekali," ucap Eren.

"Eren aku turun di sini saja, aku akan lari ke rumah agar cepat. Lagi pula tidak jauh lagi rumah ku," ucap Petra hendak membuka pintu mobil.

"Tapi kak—" ucap Eren terpotong oleh Levi.

"Tunggu!" Levi meminggirkan mobil nya.

"Ah benar! Kami akan ikut berlari ke rumah mu, melihat ramai-ramai seperti ini membuat kami cemas," ucap Eren.

Mereka berempat pun turun dan berlari ke rumah Petra yang sudah terbakar dengan api yang lumayan besar.

"Ayahhhhh!!!!" teriak Petra hendak menerobos garis polisi di sana.

"Maaf nona, anda tidak bisa masuk, ini bahaya," ucap salah seorang polisi.

"Tapi ayah ku, ayah ku ada di sana," ucap Petra terus menangis.

"Sudah berapa lama api ini membesar?" tanya Eren.

"Baru sekitar 10 menit lalu," jawab polisi tersebut.

"Kemana pemadam kebakarannya?" tanya Eren.

"Karena jalan nya sangat ramai jadi mobil pemadam nya akan telat sampai sini," jelas polisi.

"Tolong biarkan kami masuk, nona ini hanya akan melihat rumah nya saja," ucap Eren.

"Maaf, kami tidak bisa, tidak ada yang menjamin nona ini dan kalian tidak akan menerobos api," ucap polisi tersebut.

Cih, jika seperti ini terus, ayah Petra akan benar-benar mati di dalam, batin Levi

"Tolong biarkan kami masuk," ucap Levi dan mengeluarkan sebuah kartu yang menyebabkan polisi itu gemetar ketakutan.

Polisi tersebut pun menyingkir.

"Maafkan saya tuan Ackerman, tolong jaga Nona ini," ucap Polisi tersebut.

Petra yang melihat hal tersebut pun melirik bingung ke arah Levi.

Mereka pun masuk ke dalam garis polisi, dan benar Petra hendak berlari ke arah rumah nya yang terbakar itu.

Levi yang melihat hal tersebut pun menahan nya.

"Kak tolong lepaskan saya, ayah saya didalam," ucap nya sambil memberontak.

"Bukankah tadi sudah di bilang tidak boleh menerobos api?" ucap Levi.

Ah benar sekeras apapun aku memohon, ia adalah salah satu anggota survey corps. Ia tidak mungkin akan membiarkan ku masuk kedalam api itu, batin Petra lemas dan hanya bisa menangis.

Saat Petra sudah tenang, Levi pun tanpa pikir panjang menerobos api untuk menyelamatkan ayah Petra.

"Oy apa yang kamu lakukan?" teriak salah satu polisi tapi terlambat, Levi sudah jauh masuk ke dalam.

Petra pun terkejut melihat hal tersebut.

"Kamu tadi kenapa membiarkan laki-laki itu masuk?" ucap seorang polisi kepada polisi yang memperbolehkan Levi masuk ke dalam garis polisi.

Polisi yang memperboleh kan Levi masuk pun mengucapkan beberapa ucapan yang membuat polisi yang di bisiki nya terkejut mematung.

*****

"Oyy!! KAU DIMANA?!" teriak Levi dalam kobaran api.

"Tolong! huk... huk... Tolong bantu aku huk... huk..." ucap ayah Petra dengan suara yang sangat lemah.

First Feeling 【END】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang