・Minggu, 18 Juli 2021・
Armin sedang duduk melamun sendirian di taman dekat rumah Levi sembari mengingat kejadian terakhir kali setelah dia mengejar Eren yang telah memukul Jean.
Flashback
Armin mendekati Eren yang menjatuhkan diri nya ke kasur dan langsung memainkan ponselnya.
"Apa penjelasan ku masih belum dapat kau mengerti, Eren?" ucap Armin berdiri tepat di samping tempat tidur sembari menatap Eren.
"Apa maksudmu?" Eren menjawab pertanyaan Armin tanpa mengalihkan perhatiannya dari layar ponsel.
"Saat kau memutuskan pergi menerima misi itu, aku sudah mengatakan nya, bukan? Bahwa Mikasa men--"
"Kenapa kau bisa seyakin itu? Mau menghibur ku lagi?" potong Eren lalu melirik ke arah Armin.
"Bukan seperti itu Eren! Itu memang kenyataannya bahwa Mikasa juga memiliki perasaan padamu, aku minta hentikan sikap mu ini! Aku pikir saat itu kau sudah mengerti! Kau jadi aneh sejak pulang dari misimu itu! Katakan apa yang sebenarnya ter--"
"Ahhh berisik banget sih kau! Aku baru saja pulang dan sangat lelah, aku minta kau pergi sekarang!" bentak Eren melirik tajam pada Armin.
"....?!" Armin membulatkan matanya mendengar jawaban Eren.
"Jangan salahkan aku atau Mikasa jika nanti Mikasa benar-benar jatuh cinta pada Jean," tutur Armin kemudian berbalik dan hendak keluar dari kamar tersebut tapi langkah kaki nya di hentikan oleh kalimat Eren.
"Itu bagus, bukan? Aku sebagai keluarga nya ikut senang mendengarnya." Eren kemudian kembali menatap layar ponselnya.
Apa yang di pikirkan si bodoh ini?! batin Armin lalu melangkah kan kaki nya keluar dari kamar tersebut.
Flashback Berakhir
Ia pun mengacak-acak rambut nya setelah mengingat kejadian tersebut.
Ini sudah empat hari dan anak itu masih bersikap dingin pada Mikasa? Bagaimana jika nanti Mikasa benar-benar menyukai, Jean?! batin Armin lalu menghela nafasnya.
Tak lama kemudian terdengar suara yang tak asing di telinga Armin memanggil nya.
"Armin? Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Mikasa mendekati Armin yang duduk di salah satu kursi taman.
"Mi-Mikasa?! Ka-kau sendiri apa yang--"
"Ah kak Petra memintaku untuk membeli popok," jawab Mikasa sembari mengangkat plastik belanjaan yang di bawa nya.
"O-oh begitu."
"Dan saat aku akan masuk ke gerbang, aku melihat mu melamun sendirian. Apa ada masalah? Apa kau bertengkar dengan Annie?" Mikasa kemudian duduk di samping Armin.
"Ti-tidak, hubungan ku dengan Annie baik-baik saja kok." Armin menggelengkan kepalanya sembari tersenyum.
"...." keheningan pun terjadi beberapa saat sampai Armin membuka mulutnya.
"Ini sudah sore, sebaiknya kita pulang sekarang, kak Petra nanti khawatir dengan mu." Armin bangkit lalu berjalan ke arah rumah Levi.
Mikasa pun mengangguk dan kemudian mengikuti langkah kaki Armin.
.
.
.
Sementara itu, Eren yang sedang menonton televisi di ruang keluarga tiba-tiba sebuah kalimat tergiang-giang di kepalanya.
"Dia akan melakukan apapun untuk orang yang telah menyelamatkan nya."
Dia pasti akan membenci ku, batin Eren kemudian menghela nafasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Feeling 【END】
Fiksi PenggemarTokoh Utama : 1. Levi Ackerman 2. Petra Rall Sinopsis : "Bagaimana mungkin aku melupakan perasaan sepenting ini?" gumam seorang gadis cantik dengan rambut pendek lurus yang tanpa ia sadari meneteskan air mata menatap seorang yang dulu sangat ingin d...