Keesokan harinya saat Petra hendak berangkat kuliah, ia tak menemukan suaminya di manapun. Ia pun bertanya pada Eren yang sedang mengerjakan tugasnya menggunakan laptopnya bersama Armin di sofa.
"Eren? Apa kalian melihat kapten? Aku sejak kemarin tidak melihatnya," tanya Petra sembari menuruni tangga lalu berjalan ke arah Eren dan Armin.
"Yah itu...," jawab Eren tertahan.
"Kalau si cebol itu tadi malam ia pulang dan berangkat pagi-pagi sekali," sela Mikasa yang berjalan dari arah dapur membawakan teh untuk Eren dan Armin.
"Cebol?" balas Petra lalu duduk di sofa di hadapan Eren.
"Ah maksudnya itu kapten kak," jelas Armin.
"Mikasa sudah ku katakan jangan memanggil kapten seperti itu," tegur Eren menatap Mikasa.
"Aku tak memanggilnya," jawab Mikasa.
"Aku baru menyadarinya, seingatku dulu kalian memanggil kapten itu kak Levi, kan? Kenapa sekarang aku tak mendengarnya lagi?" sela Petra.
"Yah kalau di luar dari pekerjaan kami mungkin memanggil nya kak Levi," jelas Eren.
"Kenapa?"
"Kapten bilang terlalu merepotkan untuk menjelaskan pada orang yang tak mengerti," jawab Armin.
"Hubungan kalian sebenarnya?"
"Kami cuma seorang bawahan yang di izinkan tinggal di rumah kapten," jelas Armin.
"Bawahan? Lalu bagaimana dengan Mikasa?" Petra mengalihkan pandangan nya menatap Mikasa.
"Aku pun tidak tahu tapi saat pertama kali kami pindah ke sini, kapten Levi tidak mengatakan apa pun tentang nama keluarganya bahkan dia sendiri tidak tahu katanya," ucap Eren.
"Lalu kenapa namanya bisa sama dengan Mikasa?"
"Aku juga tak tahu bagaimana ceritanya, saat dia bertemu Kenny, dia mengetahui bahwa nama keluarganya adalah Ackerman," jawab Eren.
"Berarti Mikasa dengan kapten bukan kakak adik? Trus keluarga Ackerman itu sebenarnya keluarga apa sih?" tanya Petra.
"Yang aku tahu dulu ibuku dari keluarga Asia dan ayah ku dari keluarga Ackerman mereka melarikan diri karena banyak masyarakat yang membenci mereka. Mereka bertemu di sebuah desa kecil dan memutuskan untuk menikah," jelas Mikasa.
"Apa salah mereka?"
"Aku pernah dengar bahwa keluarga Ackerman itu mempunyai kekuatan di luar akal manusia, jadi mereka di takuti, tapi kalau tentang ibu Mikasa aku tak mengetahuinya," sela Armin lalu melirik kearah Mikasa.
Mikasa menggelengkan kepalanya.
"Ah kakak sendiri, kenapa sekarang memanggilnya kapten?" tanya Eren.
"Dulu saat kecil aku pikir dengan memanggilnya kapten dapat membuatnya sedikit senang. Tapi kalau sekarang, karena kalian memanggil nya seperti itu yha aku hanya mengikuti kalian," jelas Petra.
"Aku penasaran bagaimana sih masa lalu kakak dengan kapten?" Eren menatap dengan tatapan penuh harap.
"Lain kali ku ceritakan yah, hehe...," balas Petra sembari tersenyum kecil.
"Kak Petra tak ada masalah dengan kapten, kan?" timpal Armin.
Seketika Eren dan Mikasa menatap Armin, menjadikan suasana tiba-tiba menegangkan.
"Tidak, memangnya kenapa?" jawab Petra membuat suasana menegangkan itu hilang seketika.
"Syukurlah kalau begitu. Ada yang aku ingin beritahu pada kakak, tapi mungkin lain kali saja deh," balas Armin.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Feeling 【END】
أدب الهواةTokoh Utama : 1. Levi Ackerman 2. Petra Rall Sinopsis : "Bagaimana mungkin aku melupakan perasaan sepenting ini?" gumam seorang gadis cantik dengan rambut pendek lurus yang tanpa ia sadari meneteskan air mata menatap seorang yang dulu sangat ingin d...