Chapter 34

633 95 35
                                    

"Komandan, apa yang anda katakan?" tanya Connie.

"Komandan, ada apa dengan anda?" tanya Eren.

Saat suasana sedang dalam keadaan membingungkan, salah satu petinggi kerajaan, Deletov sadar dan menunjuk sesuatu.

"Tu-tuan Reiss, ... tangan ... An-Annie!" ucap Deletov sembari menunjuk ke arah tangan Annie.

"Apa yang kau-" ucapan Rod Reiss terhenti saat terkejut dengan benda yang di bawa Annie.

Deg!

"Annie! Kau...?!!" Rod Reiss hendak memukul Annie, tapi dengan mudah Annie menghindari itu.

Tapi siapa sangka, saat Annie sedang fokus menghadapi Rod Reiss. Salah satu prajurit Rod Reiss menembakkan peluru ke arah Annie.

Annie telat menyadarinya.

Tidak ada cukup waktu untuk menghindar, batin Annie.

"Annie!!" teriak teman-teman angkatan Annie.

Tiba-tiba salah satu prajurit Rod Reiss yang membawa perisai baja menghalangi jalan peluru yang sudah di tembakan ke Annie sehingga,

Tang!

Peluru itu terpental setelah mengenai perisai baja.

"Kau tak apa? Annie?" ujar prajurit tersebut lalu membuka helm baja yang menutupi wajahnya.

"Armin?!" ucap semua orang terkejut.

"Kenapa kau disini?" balas Annie.

"Yah bagaimana pun juga aku bosan jika kau menyuruh ku istirahat di kamarmu," jawab Armin.

Istirahat? batin Jean.

Di kamar Annie? batin Connie.

Anak ini selalu membuat kita khawatir, batin Eren.

.

.

.

Flashback

Armin terus membujuk Annie untuk mengikuti rencana nya, tetapi Annie terus saja menarik tangannya.

"Ayolah Annie, dengarkan aku!" bujuk Armin.

"Aku tak mengerti maksudmu!" balas Annie sembari terus menarik tangan Armin.

"Kau mau kan bekerjasama dengan ku?"

Annie tak merespon pertanyaan Armin dan hanya terus menarik Armin.

"Annie, ayolah!"

Tak lama kemudian Annie memasuki ruangan yang ternyata ruangan tersebut adalah kamar Annie di istana itu.

"Kenapa kau sangat keras kepala?" ucap Annie setelah mereka berdua masuk ke dalam ruangan dan Annie melepaskan tangan Armin.

"Kau sendiri keras kepala," balas Armin.

"Kau tunggu di sini! Nanti aku akan membantu mu melari-"

"Tidak! Aku tak butuh itu, aku hanya ingin kau bekerjasama dengan ku, Annie!" potong Armin.

"Aku tak bisa melakukannya!"

"Aku tahu kau punya alasan, oleh sebab itu aku mengajak mu bekerjasama dengan ku agar kau tak di tangkap nantinya!"

"Apa yang bisa ku lakukan? Aku tak bisa melakukan apapun!"

"Kau bisa melakukannya! Percayalah padaku!" balas Armin sembari menggenggam tangan Annie.

First Feeling 【END】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang