Chapter 31

605 89 27
                                    

"Kenapa kau tak menyerah saja? Kau sudah babak belur seperti itu," ujar Kenny sembari bersender di tembok untuk membantu menahan kakinya yang sudah tak kuat berdiri itu.

"Bukankah kau juga begitu?" balas Levi sembari bersender di pintu tempat Petra dan Rod Reiss pergi sambil mengatur nafasnya.

"Kenapa kau sangat ingin menyelamatkan gadis pembunuh itu?"

"Pembunuh? Apa yang kau katakan?"

"Hah?! Kau telah terpedaya oleh gadis sepertinya, bukan?"

"Kau tak usah sok tahu!"

"Kau pikir aku tak tahu apapun tentang hubunganmu dengannya? Dulu kau mendadak menghilang dari kehidupannya lalu sekarang kau tiba-tiba membela nya tanpa tahu apa yang dia lakukan, bukan?"

"Itu bukan urusanmu!"

"Jangan sombong! Setelah kau pergi meninggalkannya, ia selalu bermain di istana ini dan slalu terlihat sedih. Dia terkejut saat mengetahui bahwa aku mengenal mu, setelah itu dia menceritakan segalanya," jelas Kenny.

"Cih, kenapa dia menceritakan ku dengan orang seperti mu?!"

"Dia bilang jika sudah dewasa ingin menjadi anggota Survey Corps seperti mu agar dapat menemuimu, aku memberinya sebuah latihan khusus yang membuat nya sedikit lebih kuat. Tapi tak ku sangka setelah itu dia malah membunuh seseorang, aku menyesal telah mengajari gadis bodoh sepertinya!"

"Bukankah kau yang bodoh? Untuk apa kau menyalahkannya!"

"Bahkan gara-gara gadis itu, sahabatnya Frieda mati demi melindunginya. Bukankah dia bodoh telah melindungi gadis pembunuh sepertinya?"

"Aku tak tahu itu, kenapa tak kau tanyakan pada gadis bodoh yang kau sebutkan itu?"

Brak! Pintu yang berlawanan dengan tempat Levi berada terbuka dengan suara sangat keras.

Kenny dan Levi langsung melirik kearah pintu tersebut.

"Kak Levi?!" teriak Petra yang terlihat berlari dari balik pintu itu.

Annie berusaha mengejarnya dan berhasil menangkapnya saat tepat sudah berada di dalam ruangan raja itu.

"Cih, kau merepotkan sekali!" ucap Annie dengan nada rendah sebelum menyadari keberadaan orang lain selain dirinya dan Petra.

"Petra?! Kenapa kau bisa lewat dari pintu sana?" tanya Levi sembari berusaha berjalan mendekati Petra yang terletak di pintu yang letaknya berlawanan dengan pintu tempat Levi berada.

Deg! Annie terkejut mendengar suara tersebut lalu melirik ke asal suara.

Wajah nya merasa lega saat melihat Levi dalam kondisi babak belur dan lagi ada Kenny di dekatnya.

"Tunggu, kau mau kemana?" tegur Kenny lalu mendorong jatuh Levi dan mengunci tangannya.

Cih, aku melupakannya, batin Levi.

"Ayo bangun! Ikut aku temui tuan Reiss!" perintah Annie sembari memaksa Petra bangkit.

"Jika kau bergerak lebih dari ini, kepala kalian akan melayang!" ancam Armin yang baru saja masuk ke dalam ruangan itu secara diam-diam sembari menodongkan senjata api ke kepala Annie.

Di samping itu, Jean sudah berada di dekat raja Fritz dan menodongkan pistol ke kepala raja Fritz. Lalu Connie dan Sasha yang entah sejak kapan sudah berdiri di belakang Kenny juga menodongkan pistol.

"Sejak kapan kalian disini?" ucap Annie terkejut.

"Yah kami bersyukur karna kau terlalu sibuk dengan kak Petra," jawab Armin.

First Feeling 【END】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang