____________________________________
Warning!
Kemungkinan ada adegan yang tidak di saran kan untuk anak di bawah umur! Kalau merasa tidak nyaman, boleh di skip :)
____________________________________Levi dan Petra pun memasuki kamar mereka.
"Terima kasih," ucap Petra sembari tersenyum kepada Bertolt.
Bertolt kemudian keluar dari kamar itu.
"Kamar macam apa ini?" ucap Levi.
"Eh kenapa kapten?"
"Kau tak merasa kamar ini terlalu besar?"
"Yah benar juga sih, bukannya kamar kapten juga sekitar segini?"
"Mana mungkin," jawab Levi.
"Haha... benar juga yah." Petra sedikit tertawa mendengar pernyataan Levi.
Petra pun menatap Levi yang sibuk mengecek kebersihan dari kamar yang mereka tempati.
"Bagaimana mungkin aku melupakan perasaan sepenting ini?" gumam Petra yang tanpa ia sadari meneteskan air matanya menatap seorang yang dulu sangat ingin dia temui.
Deg!
Levi tanpa sengaja mendengar sedikit gumaman Petra, ia pun menoleh ke arah Petra.
"Kau mengatakan sesuatu?" tanya Levi.
Petra dengan segera menghapus air matanya dan menggelengkan kepalanya sembari tersenyum.
Levi yang menyadari Petra mengeluarkan air matanya pun mendekati Petra.
"Aku melakukan sesuatu yang salah?" tanya Levi dengan tatapan tegang.
"Eh apa?! Kenapa memangnya?" tanya Petra salah tingkah mendengar pertanyaan Levi.
"Kau memikirkan sesuatu?" tanya balik Levi.
"Ah itu yah aku hanya tak menyangka hari dimana perasaan ku terbalas benar-benar ada," jawab Petra menundukkan wajahnya.
Levi mengangkat wajah Petra dan mendekatkan nya dengan wajahnya. Petra memejam kan matanya mengetahui apa yang akan di lakukan suaminya itu.
Saat bibir Petra dan bibir Levi hendak bersentuhan.
Tok, tok, tok...
Ketukan pintu menghentikan aksi Levi sejenak dan juga Petra membuka matanya terkejut, mereka berdua melirik kearah pintu yang di ketuk.
Saat Petra hendak melangkah kan kakinya menuju pintu, tiba-tiba Levi mendorong kepala Petra dan mendekatkan nya dengan wajahnya.
Cup!
Levi mencium bibir Petra membuat Petra terkejut.
Apa yang di lakukan kapten?! batin Petra.
Levi mulai menjelajahi isi dari bibir indah Petra.
"Kapten?! Kak Petra?! Apa kalian sudah tidur?!" teriak Historia dari balik pintu membuat Petra lebih gugup dan hendak melepaskan ciuman Levi tapi Levi tak membiarkan hal itu dengan mudah.
Kapten hentikan! Historia memanggil kita, batin Petra sembari berusaha melepaskan ciuman Levi.
"Kami akan makan malam, jika kalian belum tidur, kalian bisa bergabung bersama kami. kami akan menunggu kalian di ruang makan!" teriak Historia.
Dengan segenap tenaga akhirnya Petra bisa melepaskan ciuman Levi, Levi juga sudah kehabisan nafas. Sembari berusaha mengatur nafasnya, Petra menjawab teriakan Historia.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Feeling 【END】
FanfictionTokoh Utama : 1. Levi Ackerman 2. Petra Rall Sinopsis : "Bagaimana mungkin aku melupakan perasaan sepenting ini?" gumam seorang gadis cantik dengan rambut pendek lurus yang tanpa ia sadari meneteskan air mata menatap seorang yang dulu sangat ingin d...