Siapa yang menyangka bahwa rencana liburan ke villa selama 3 hari itu akan berdampak begini?
"Jadi, siapa dalang dari semua ini?!"
"Tunjukin muka lo bajingan!"
( Sequel of Next Door & Kang PHP vs Playgirl )
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🗓 20xx (alias tebak sendiri awokwowk)
Minju tersenyum melihat Nakyung yang tergopoh turun dari mobilnya sambil membawa paperbag berisi beberapa barang.
"Mangat, Na!" gumamnya walau Nakyung pasti tidak dengar.
Minju tahu, gadis itu pasti akan mengambil banyak waktu. Jadi ia menarik tuas mobilnya ke keadaan parkir. Dengan santai, ia lantas memutar lagu.
"CINTA INI! KADANG-KADANG TAK ADA LOGIKA!"
Tak butuh waktu lama bagi Minju untuk sibuk sendiri dengan dunianya. Hingga tiba-tiba—
'Tok tok tok!'
Minju terkesiap ketika kaca mobilnya diketuk seseorang. Buru-buru ia menoleh dan lebih kaget lagi ketika melihat siapa yang mengetuknya.
Lee Jeno.
'Adh adh anjir! Gimana ini gimana?!'
Minju auto panik melihat Jeno karena terakhir kali mereka bertemu adalah ketika hari pemakaman Jiheon. Tatapan Jeno yang sendu masih terbayang di benak Minju.
Tapi yang sekarang—
'TOK TOK TOK!'
Lagi, Minju terkesiap ketika Jeno kembali mengetuk kaca mobilnya, kali ini dengan emosi.
Dengan tangan gemetar, Minju mulai menurunkan kaca mobilnya.
"H-hai Jen."
"HAH!"
Sekarang giliran Jeno yang terkesiap. Tidak menyangka bahwa orang yang di dalam mobil itu adalah Minju.
"A-anu, kenapa, Jen? Hehehe...."
"O-oh. I-itu... Mobilmu... ngalangin jalan...." Tatapan Jeno yang tadinya tajam seperti siap memberinya smackdown kini berubah 180°.
"H-hah iya ya?? Aduh maaf Jen." Minju mendadak pANiK lagi soalnya dia bingung harus diminggirin kaya apa lagi mobilnya. Karena sebenarnya dia masih newbie soal parkir-memarkir.
Jeno menghela napasnya. Paham dengan gelagat Minju. "Sini, aku aja."
Dengan kikuk, Minju akhirnya turun dari kursi kemudi lalu pindah ke kursi penumpang, membiarkan Jeno menggantikannya.
"Hmm parkir di depan kontrakan sepupuku aja ya. Lumayan luas. Biar kamu gak diprotes orang lain nanti," ujar Jeno tanpa menoleh setelah Minju benar-benar duduk di kursi penumpang.
"Iya...," jawab Minju pelan. Sejenak, ia melupakan Nakyung. Yang ada di pikirannya saat ini hanya—
