"Lix lo di mana?"
"Bandung."
"Oh... Rutinitas?"
"Hm. Ngapa bin?"
"Udah mau balik belom?"
"Baru juga gue nyampe njir."
"Oalah, ehehe. Balik nitip martabak ya."
"Dih. Beli ndiri ngapa si?"
"Hehehehe, mager."
"Serah dah."
Setengah emosi, Felix menutup sambungan teleponnya dengan Soobin. Sejak mereka satu kampus, mereka memilih untuk kost bersama.
Dari situ Felix benar-benar mengetahui sifat asli Soobin. Menyebalkan dan menyusahkan. Ajaib sekali Lia tahan bersama dengan orang itu sejak dalam kandungan.
Langkah kaki Felix berhenti di dekat makam yang bertulisan 'Kim Chaewon' di permukaan nisannya. Perlahan, pemuda itu berjongkok dan menaruh sebuket bunga lily putih di samping bingkai foto yang telah usang.
"Hai." Tangan Felix terangkat, mengelus pelan nisan di hadapannya. "Belakangan ini aku sibuk kuliah,maaf jadi jarang mampir."
Felix awalnya memang secara rutin mengunjungi makam Chaewon setiap bulannya. Tapi ketika ia telah memasuki semester baru, tugas benar-benar menghujaninya jadi ia lebih sering sibuk dan lupa mengunjungi 'Chaewon'.
"Aku ... beberapa hari lalu denger tentang Yuri ... dan gak tau harus reaksi kek gimana...."
Lama Felix terdiam, hingga akhirnya ia mengambil napas dalam-dalam seiring menarik paksa ujung bibirnya membentuk senyuman. "Kamu tau gak? Aku kangen sama kamu, hehe."
Tik ... tik ....
Pemuda itu merasakan tetesan air mulai membasahinya. Hujan. Tapi sedikitpun ia tak beranjak dari sana. Entah mengapa, kematian Yuri mengganggu pikirannya.
Hujan semakin menjadi, terbukti dari suara dan rintikan air yang semakin deras. Namun anehnya, itu tak membuatnya basah.
"Mau di sini sampe kapan?"
Felix lantas mendongak, melihat seorang gadis yang nenatapnya datar sambil memayunginya.
Melihat Felix tak menanggapi, melainkan hanya menatapnya, gadis itu kembali membuka suara. "Neduh dulu," ucapnya kemudian berjalan mendahului Felix.
Seperti terhipnotis, Felix bangkit dari posisinya lalu berlari kecil menghampiri gadis itu—ikut berlindung di bawah payung hitamnya.
"Makasih," ujar Felix ketika mereka telah berteduh dan gadis itu sudah melipat payungnya.
"Jangan salah paham. Gue gini soalnya gak suka liat cowo cengeng hujan-hujanan kek gitu."
Jawaban gadis itu tanpa sadar membuat Felix tertawa pelan. "Iya ya, gue cengeng banget ya?" ujar Felix, melontarkan pertanyaan yang terdengar tidak untuk dijawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vacation
FanfictionSiapa yang menyangka bahwa rencana liburan ke villa selama 3 hari itu akan berdampak begini? "Jadi, siapa dalang dari semua ini?!" "Tunjukin muka lo bajingan!" ( Sequel of Next Door & Kang PHP vs Playgirl )