43 ❘ Berakhir

1.8K 308 211
                                    

"Tempat sudah dikepung, kami akan segera masuk! Letakkan senjata kalian!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Tempat sudah dikepung, kami akan segera masuk! Letakkan senjata kalian!"

Terdengar ultimatum dari para polisi di luar villa. Tak lama setelahnya, belasan polisi masuk ke ruangan itu.

"Angkat tangan!" seru salah satu polisi. Para polisi itu mulai meringkus para anak buah Seungmin. Dan beberapa juga melepas ikatan tali para vacationers.

Seungmin merotasikan bola mata, diam-diam ia melirik jam tangannya kemudian tersenyum miring. Dengan santai, ia melempar pistolnya lalu mengangkat kedua tangan. Ia hanya menurut ketika polisi meringkusnya.

Seakan sudah terbiasa berada dalam situasi seperti ini.

"Nice game teman-teman!" seru Seungmin dengan senyum kekanakan sebelum benar-benar dibawa keluar villa, ke mobil polisi.

Tak lama kemudian, beberapa mobil polisi yang mengangkut para pelaku terdengar mulai meninggalkan villa.

Seorang gadis tampak masuk ke dalam ruangan itu dengan terburu-buru. "SOOBIN! LIA!" serunya dan langsung memeluk mereka berdua.

Yena.

Tangis Lia langsung meledak, ia membalas pelukan gadis itu tak kalah erat. "TETEEHH!"

Sedangkan Soobin hanya membalas pelukan Yena tanpa bicara apa-apa.

"Kalian gapapa kan? Maafin teteh sempat gak percaya huhuhu...."

"Makasih teh... Hiks... Makasih...," lirih Lia.

Yuta, pemimpin kelompok polisi itu tampak sibuk memberi arahan kepada polisi yang lain.

Sementara para polisi tengah menggeledah villa, vacationers yang lainnya tampak mengerubungi Sanha. Darah masih mengucur dari kepala pemuda itu, pandangannya kosong, serta... iya, sudah tidak bernapas.

"San... Sanha... Plis bilang ini boong," gumam Han sambil mengguncangkan lengan pemuda itu. "Kenapa... KENAPA LO HARUS NYELAMATIN GUE?!"

Mereka semua kini tengah terpuruk, menangisi kepergian Sanha dan juga teman-teman lain yang telah pergi.

Hingga tiba-tiba salah satu polisi berlari menghampiri Yuta sambil berteriak, "KOMANDAN! SAYA MENEMUKAN BOM WAKTU AKTIF!"

Seisi ruangan itu ikut terkejut. Yuta lantas berteriak, "CEPAT BANTU ANAK-ANAK KELUAR!"

Yuta mengerti, apabila temannya sampai melapor, berarti tidak ada waktu untuk menjinakkan bomnya. Ia mulai berkomunikasi dengan yang lainnya melalui walkie-talkie, memberi arahan untuk menghentikan penggeledahan.

DUARR!!!

Tepat ketika mereka semua berhasil keluar, bom itu meledak dan mulai membakar villa. Para vacationers menatap sendu ke arah bangunan itu, tak dapat dipungkiri perasaan lega mulai menyelimuti mereka.

VacationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang