33 ❘ Korban

1.9K 310 200
                                    

"Ryu bentar dulu Ryu!" pekik Minju sambil menahan tangannya yang membuat Ryujin otomatis menghentikan langkah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ryu bentar dulu Ryu!" pekik Minju sambil menahan tangannya yang membuat Ryujin otomatis menghentikan langkah.

"Apa, Ju?! Ntar kita kekejar!" seru Ryujin tertahan.

Bukannya menjawab, Minju lantas menarik tangan Ryujin, bersembunyi di balik pohon dan semak-semak yang mengelilinginya. Ia menaruh telunjuknya di depan bibir, memberi isyarat pada Ryujin untuk diam.

Suara langkah kaki terdengar kian mendekat. Ryujin maupun Minju sama-sama menahan napasnya. Dari celah semak-semak, mereka bisa melihat dua orang celingukan, mencari sekiranya dimana Minju dan Ryujin.

Dua orang itu tampak berdiskusi singkat sebelum akhirnya berpencar. Melihat itu, Ryujin lantas menghembuskan napas bebas.

"Anjir. Apa sih maunya orang-orang itu?" gumam Ryujin.

"Gue juga gatau," balas Minju. "Jaemin gimana ya?"

Ryujin menggeleng pelan mendengar pertanyaan Minju. Sekarang rasanya ia ingin menangis saja, memikirkan bagaimana nasib temannya itu, dan menyesal bahwa dirinya tidak bisa memberi bantuan apapun.

"Kita harus apa sekarang?" lirih Ryujin.

Minju mengeratkan genggamannya pada tangan Ryujin, karena samar ia melihat bahwa tangan gadis itu bergetar. "Bentar gue mikir dulu. Tenang ya Ryu," ucap Minju.

"Meong~!"

Baik Ryujin ataupun Minju langsung terlonjak kaget dan otomatis menoleh ke asal suara. Tampaklah kucing putih bermata biru itu berlari ke arah mereka.

"Lho... Kok dia bisa tau kita disini?" heran Ryujin. "Dia ngikutin dari tadi?"

"Ya engga tau..."

Kedua gadis itu sama-sama terdiam, melihat tingkah kucing itu yang terus mengeong sembari sesekali mengusapkan wajahnya ke tangan Minju.

"Lo ngerti bahasa kucing ga, Ju? Dia ngomong apa sih?"

"Ya engga tau...."

"Gak ada jawaban lain selain 'Ya engga tau....', Ju?" tanya Ryujin setengah kesal, mengikuti bagaimana cara Minju menjawab pertanyaannya.

"Ya habisnya lo tanya gitu, ya mana gue tau??" balas Minju tak kalah emosi, tapi masih terdengar kalem.

Tiba-tiba kucing itu berlari menjauh beberapa langkah kemudian menoleh lagi.

"Meong~!"

Minju dan Ryujin saling pandang. "Gue ga tau, Ju. Tapi ga tau kenapa kedengerannya kek, 'Ikutin gue, bego!' gitu," ucap Ryujin kemudian.

"Berarti ikutin nih?"

"Hmm... Kuy?"

Lalu, tanpa mengurangi tingkat kewaspadaan, mereka berdua pun benar-benar mengikuti langkah kucing putih itu.

VacationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang