47 ❘ Reuni

1.6K 284 219
                                    

"Gue udah bilang, gue gak tau dia ke mana! Gue gak sedeket itu sama dia! Ngeyel banget sih? Gak polisinya, gak kalian, sama aja nanyain gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue udah bilang, gue gak tau dia ke mana! Gue gak sedeket itu sama dia! Ngeyel banget sih? Gak polisinya, gak kalian, sama aja nanyain gue. Mana gue tau?!"

Hwall menghela napas mendengar jawaban Yiren. Gadis itu kini mau tidak mau harus menjadi tahanan polisi bersama para anak buah Seungmin dan Eunwoo sambil menunggu persidangan.

"Yaudah makasih jawabannya," kata Hwall lalu pergi dari sana. Sementara Eric yang bersamanya dari tadi justru terlihat bimbang.

"Lah, lo ngapain masih di sini? Masih mau nanyain Seungmin ke gue? Gatau apa gue udah enek pake pakaian tahanan kek gini ditambah kelakuan kalian?" tanya Yiren sewot, menatap Eric yang terlihat linglung.

"Ehm—oh? Engga kok ... bukan itu...."

"Trus?"
"Cepetan dih. Gak liat udah dipelototin polisinya?"

Eric tersenyum kecut sebelum akhirnya buka suara.

"Gue ... bersyukur lo masih hidup."

Yiren seketika tertegun mendengar kalimat Eric.

"Mungkin di mata orang-orang, lo orang jahat yang berusaha nyelakain temen sendiri, tapi di mata gue, lo masih sama. Wang Yiren yang itu."
"Gue yakin, lo udah nyesel sama yang lo lakuin dan gak bakal ngulangin lagi. Gue yakin lo bakal berubah."

"Bentar bentar, ini lo ngomong apa sebenar—?"

"Gue suka sama lo. Gue janji bakal selalu nyemangatin lo buat tanggung jawab. Jadi tolong, jadi orang yang lebih baik dari hari ini."

Yiren kehabisan kata-kata. Eric menatapnya dengan tajam, namun lembut di saat yang sama—ah pokoknya Yiren tidak mengerti.

Belum sempat gadis itu membuka suara lagi, Eric telah pergi meninggalkannya.

✾Vacation✾

Jieun menghela napasnya berkali-kali, mengusapkan kedua telapak tangannya seakan ia kini tengah berada di tempat bersuhu dingin.

Doyoung meraih sebelah tangan Jieun kemudian menggenggamnya, merasakan bagaimana dinginnya permukaan kulit wanita itu.

"Mama gak usah takut," kata Doyoung pelan.

"Siapa yang takut?" Mendengar bantahan ibunya, Doyoung hanya bisa tersenyum simpul.

Saat ini, untuk pertama kali setelah sekian lama, Jieun menginjakkan kakinya kembali di rumah kelahirannya.

Jongsuk memaksanya kemari. Awalnya Jieun tidak mau, menolak lupa bagaimana cara ia diperlakukan dulu. Tapi ia langsung melunak ketika diberitahu kondisi ayahnya.

Jieun tidak mau datang sendiri dan juga tidak mau mengajak Soohyun—suaminya. Ia punya alasan tersendiri. Maka dari itu ia mengajak putra sulungnya, Doyoung.

"Ayah!" pekik Jieun tanpa sadar ketika melihat Jongsuk membawa ayah mereka menggunakan kursi roda.

Melupakan semua amarahnya terdahulu, Jieun berlari ke arah Sukhwan, berjongkok di dekat ayahnya—memegang tangan ayahnya erat-erat.

VacationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang