29 ❘ Mencari

1.9K 306 294
                                    

Kepala Nakyung langsung terasa berat, perih menjalar di tengkuknya ketika ia mendapatkan kembali kesadarannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kepala Nakyung langsung terasa berat, perih menjalar di tengkuknya ketika ia mendapatkan kembali kesadarannya. Ini aneh, gerakannya terasa terbatas karena terkekang sesuatu.

Perlahan, gadis itu membuka kedua mata. Tak butuh waktu lama untuk menyesuaikan, karena tempat ini minim cahaya namun masih bisa melihat sekitar. Terlihatlah pemandangan sebuah ruangan mirip gudang penyimpanan.

Satu pertanyaan terlintas di benak Nakyung:

Ini di mana?

Terlebih ketika Nakyung menggerakkan tangannya, rupanya ia diikat dengan tali. Nakyung terkejut bukan main, kemudian ia melihat ke arah kakinya yang ternyata dirantai.

Gerakan-gerakan Nakyung yang merasa tidak nyaman menimbulkan suara rantai yang bergemerincing, membuat seseorang yang berada tak jauh dari sana melangkahkan kakinya mendekat.

Kriet....

Pintu ruangan itu terbuka. Seseorang berdiri tepat di depannya, membuat Nakyung tertegun.

"Loh, kok udah sadar?"

Nakyung mendongak dan mendapati seorang pemuda tegap menatapnya heran. Ia terdiam sembari menatap wajah pemuda itu.

"Oh... Saya... Gak boleh sadar ya?"

"Enggak boleh, sebelum bos saya balik," jawab pemuda itu. Tapi sedetik kemudian giliran ia yang terdiam. "Oh iya, harusnya kan ga dikasih tau ya?" gumamnya.

"KALO GITU—"
"—Yaudah saya pingsan lagi."

Mendengar ucapan Nakyung, pemuda itu kembali terdiam sejenak.

"...."
"Lah?"

"Lah?" gumam Nakyung, menirukan pemuda itu.

"Lah?"

"...."
"Lah..."

Pemuda itu berdecak kesal dan Nakyung kembali menirunya.

"Jangan ngikutin!" seru pemuda itu, membuat Nakyung tersentak.

"A-ah... I-iya, iya."

Mereka sama-sama terdiam. Nakyung menatap lekat pemuda itu, begitu juga sebaliknya. Hingga Nakyung kembali membuka suaranya.

"Anu... Kak? Ini... Di mana ya?"

"Gak perlu tau," kata pemuda itu ketus. Nakyung mengangguk-angguk mengerti.

"Anu..."

"Apa?"

"Kakak tau siapa saya?"

"Ya tau lah."

"Ohh..."
"Anu...."

"APA LAGI?!"

"Ehe. Kak, tau ga? Kakak itu ganteeengg banget. Namanya siapa kak?"

VacationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang