49 ❘ Luka

1.4K 289 284
                                    

"Langsung aja, to the point, kenapa lo ngajak gue ketemuan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Langsung aja, to the point, kenapa lo ngajak gue ketemuan?"

Sambil menyeruput cappuccino-nya, Sunwoo menatap Yuri tanpa minat.

"Emm... Gimana utbk lo kemarin?" tanya Yuri, membuat pemuda itu terkekeh mendengar pertanyaannya.

"Gue yakin sebenarnya lo gak mau nanyain itu." Sunwoo memberi jeda dengan mengaduk minumannya. "Tentang Chaewon kan?"

Terlihat jelas bahwa Yuri sempat tertegun, walau ia segera mengubah ekspresinya sesantai mungkin.

Yuri berdeham sebelum berkata, "Apa ... maksud lo waktu itu?"

"Maksud yang mana?" tanya Sunwoo, walau sebenarnya ia mengerti ke mana arah bicara Yuri.

"Lo bilang gue akting. Maksud lo gue pura-pura sedih Chaewon meninggal gitu??"

"Gue gak ada bilang gitu sih. Tapi, yah, kalo lo merasa gitu ... mungkin bener?"

"SEMBARANGAN YA LO?!"

Nada Yuri yang meninggi mengundang tatapan orang-orang di sekitar, Yuri segera tersenyum minta maaf, sementara Sunwoo masih acuh.

"Kalo gue cuma sembarangan, lo gak mungkin anggap omongan gue serius," ucap Sunwoo yang membuat Yuri terdiam. "Ngeliat lo panik gini bahkan sampe ngajak gue ketemuan, berarti lo emang ada apa-apanya."

"Lo...."

"Chaewon tau kemampuan gue. Dia langsung nyari gue dan minta tolong buat nyampein kalimat itu ke lo."

"M-maksud lo—"

"Iya, arwahnya." Wajah Yuri lantas berubah pucat ketika mendengar itu.

"Sunwoo...." Gadis itu menatap Sunwoo dengan tatapan kosong. "Gue harap lo gak bilang apapun ke yang lain."

Sunwoo tertegun mendengar kalimat Yuri, menandakan kemungkinan besar asumsinya benar. "Yur, lo—"

"Berapa?"

Sebelah alis Sunwoo terangkat, tak mengerti maksud sepatah kata yang baru saja Yuri ucapkan.

Menghela napas, Yuri kembali buka suara. "Lo mau berapa?"

Pemuda itu hampir tersedak ludahnya sendiri ketika mulai mengerti maksud gadis itu. "Lo mau bayar gue biar gue diem?"

Yuri tak menjawab, membuat pertanyaannya jelas terjawab dengan 'iya'.

"Gue gak tau kalo lo sebusuk ini, Yur."

"Hah." Yuri terkekeh sinis. "Emang lo tau, kek gimana kelakuan Chaewon? Atau kek gimana gue diperlakuin di keluarga gue?

Asal lo tau, ya. Gue gak pernah dianggap sama mamah! Apa-apa Chaewon, Chaewon, dan Chaewon! Mentang-mentang gue mirip papah, dia perlakuin gue gitu! Trus apa? Bahkan Felix juga lebih milih Chaewon! Gue cape!"

VacationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang