15 ❘ Salah

1.8K 292 88
                                    

Rasanya ingin sekali Minju menghilang dari peradaban dunia saat ini juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rasanya ingin sekali Minju menghilang dari peradaban dunia saat ini juga. Suasana awkward yang tercipta antara dia dan Jiheon benar-benar membuatnya kesulitan bernapas.

Tadi, sebelum benar-benar berangkat ke hutan, Minju sempat telepati ke Jeno dengan tatapan yang seakan berkata,

"JENO TOLONGIN AKU SEKELOMPOK SAMA ADEMU! HUEHUEHUEHUE"

Sementara Jeno hanya bisa membalas dengan tatapan cemas, tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa dan akhirnya tetap berangkat ke hutan bersama Nakyung, partner-nya.

Setiap kelompok tidak boleh mengambil jalur berangkat yang sama. Jadi, semuanya berpencar. Dan itu membuat Minju mengutuk sedari tadi.

Tentunya ia melakukan itu dalam hati.

Bukannya ia tidak mau sekelompok dengan Jiheon. Tapi, gimana ya, lihat saja kelakuan Jiheon sekarang. Anak itu berjalan lebih dulu tanpa menatap ke arah Minju sama sekali, apalagi berbicara.

Segitu tidak sukanya Jiheon kepada Minju. Padahal kalau dipikir-pikir, Minju gak ada salah sama tuh cewe.

Mereka berdua mengumpulkan ranting pohon yang sekiranya bisa menjadi kayu bakar tanpa bicara apa-apa. Lama-lama Minju tidak tahan juga kalau seperti ini. Akhirnya, ia pun memilih untuk memulai percakapan.

"Jiheon, kamu cape ngga?" tanya Minju.

Seperti prediksi Minju, Jiheon hanya melirik Minju sekilas kemudian mengendikkan bahunya. Lalu ia kembali melanjutkan kegiatan yang sempat tertunda.

Minju menghela napasnya. Sudah lama ia ingin melakukan ini. Mumpung mereka sekarang cuma berdua, jadi ia ingin mengambil kesempatan.

Ia berjalan lebih cepat dari Jiheon kemudian berhenti tepat di depan gadis itu, menghalangi jalannya.

"Kamu kenapa sih dek?" tanya Minju.

"Hah?" balas Jiheon tidak niat.

"Segitu bencinya kamu sama aku?" tanya Minju lagi. Jiheon langsung buang muka kemudian memilih untuk berjalan melewati Minju.

Oke, sekarang kesabaran Minju sudah habis. Sudah hampir sembilan bulan ia berpacaran dengan Jeno, tapi kelakuan Jiheon sama sekali tidak berubah.

Minju kembali menghalangi jalan Jiheon kemudian menarik tangan gadis itu untuk mendekati sebuah pohon besar.

"Apasih kak?!" protes Jiheon lalu menghempaskan tangan Minju.

Wah, kalau Jeno melihat ini, dia pasti akan bingung harus membela siapa awowkwokwwok

"Duduk dulu, kita ngobrol," tegas Minju, tapi masih dengan suara lembutnya.

Jiheon hanya mengernyitkan dahinya tidak terima, sambil matanya menatap Minju dengan nyalang.

"Ayo duduukk. Kayunya taroh dulu. Please, Jiheon," pinta Minju.

Baik Jiheon maupun Minju sama-sama mengeluarkan tatapan laser mereka selama beberapa detik, sebelum akhirnya Jiheon memilih untuk menuruti Minju.

VacationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang