25 ❘ Ancaman

1.7K 285 153
                                    

BRAK!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BRAK!

Kyulkyung terkesiap ketika Taeyong membanting sekardus barang di depannya. Yang membuat Kyulkyung bertambah kaget, barang-barang itu adalah sesuatu yang belakangan ini ia sembunyikan.

Ada dimulai dari benda kecil seperti pecahan kaca dengan bekas darah, hingga kepala manekin yang ditempeli foto Kyulkyung. Tak lupa, semua benda itu disertai pesan ancaman.

Jika kalian ingin tau, aku tidak keberatan memberitahu salah satu isi pesan ancamannya.

Begini:
'Happy 18th! Happy death year! Kau, juga harus segera mati. Hahahaha! Just wait.'

"Kenapa lo sembunyiin?" tanya Taeyong dengan nada rendah.

"B-bang... G-gue cuma gamau lo khawatir...," jawab Kyulkyung takut-takut.

"LO BEGO APA GIMANA HAH?!" bentak Taeyong yang membuat Kyulkyung reflek memejamkan matanya. "Sekarang iya, lo cuma diserempet, HABIS INI LO BISA BENER-BENER MATI, BANGSAT! LO NGERTI GA SIH?!"

Iya, sekarang Kyulkyung baru saja kembali dari rumah sakit. Karena ketika ia pulang sekolah, sebuah motor tiba-tiba melaju ke arahnya. Tapi Kyulkyung bisa cepat menghindar, sehingga hanya kaki dan tangannya yang terluka.

Untung saja kepalanya masih utuh.

Kyulkyung tidak bisa membalas ucapan kakaknya. Yang ia bisa lakukan hanyalah menundukkan kepalanya dalam-dalam, tak berani menatap langsung ke arah mata Taeyong.

Melihat itu, Taeyong akhirnya menghela napas pasrah. Dengan lembut, ia mengelus rambut Kyulkyung. "Maaf, gue kebawa emosi. Gue cuma takut lo pergi."

Mendengar kalimat Taeyong, diam-diam Kyulkyung meneteskan air matanya. Tak bisa dipungkiri, ia juga merasa takut. Seakan setiap langkah yang ia ambil itu berbahaya untuk nyawanya.

"Seandainya lo bilang dari awal, lo ga perlu ngalamin semua teror ini, Kyulkyung. Lo kenapa sih gamau bilang ke gue? Ga percaya sama gue?" tanya Taeyong beruntun, tapi ia berusaha sekeras mungkin agar nadanya tidak meninggi.

"Bukan gitu, bang...," ucap Kyulkyung pelan. Ia menarik napas dalam-dalam sebelum berkata, "Gue tau kalo lo juga lagi banyak masalah. Gue tau kalo orang itu juga ganggu lo sama Kak Jisoo... Jadi... Gue gamau nambah beban lo...."

Taeyong kembali menghela napas mendengar penuturan Kyulkyung. Ia kemudian mengulum senyum.

"Lo gimana sih? Gue ini abang lo. Udah sepantasnya gue bantu lo keluar dari masalah." Taeyong mengambil jeda kalimatnya. "Gue udah duga, dia pasti berencana ngewujudin kutukan Tante Jieun, gara-gara Naeun meninggal."

Kyulkyung mengusap wajahnya frustasi. "Keluarga kita kenapa sih?! Kadang gue iri ngeliat temen-temen gue kalo hari raya gitu kumpul sama keluarga besar. Lah kita??"

VacationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang