50 ❘ Perubahan

1.5K 280 220
                                    

2 Tahun kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2 Tahun kemudian

"Lo udah lakuin sesuai yang gue bilang?"

Taeyong mengangguk pelan, mengiyakan ucapan Eunwoo. "Bisa dipastiin Lee Corp bakal bener-bener pindah kepemilikan ke bokap gue," ucapnya.

Eunwoo terlihat menghela napas lega. "Bagus," gumamnya. Taeyong terdiam menatap Eunwoo yang kini mengenakan pakaian tahanan, wajahnya terlihat kurus dan rambutnya sudah mulai memanjang menutupi matanya.

"Lo gak nyesel jatuhin bokap lo sendiri?" tanya Taeyong setelah terdiam cukup lama.

Setahun lalu Kaeun menghubunginya dan mengatakan bahwa Eunwoo ingin bicara. Dengan sedikit ragu, Taeyong pun menjenguk Eunwoo yang tengah menjalani masa hukumannya.

Sejujurnya saat itu ia terkejut ketika Eunwoo memberitahunya tentang tempat yang pemuda itu gunakan untuk menyimpan semua bukti korupsi Kwonbin.

"Nyesel?" gumam Eunwoo. "Iya, gue nyesel gak ngelakuin ini dari dulu."

Taeyong mengernyitkan dahinya, membuat Eunwoo terkekeh pelan. "Mungkin lo gak percaya. Tapi setelah gue 'lepas' semuanya dan ditahan di sini, gue ngerasa beban gue berkurang. Hehehe.

Tahun-tahun kemarin bener-bener berat buat gue. Gue marah harus dibanding-bandingin sama lo, jadi gue mikirin segala cara buat jatuhin lo."

Eunwoo mengambil jeda ucapannya. "Naeun yang meninggal dan Kak Kaeun yang pergi, ternyata cukup buat gue depresi dan kesepian. Dan gue mikir, mungkin lo harus ngerasain yang sama, biar lo hancur. Bahkan gue juga mikir buat rebut Jisoo dari lo."

Sebuah senyum tersungging di bibir Eunwoo. "Ternyata gue gagal. Tapi gue bersyukur udah gagal."

"Sekarang... lo masih benci sama gue?" tanya Taeyong.

Pemuda itu menggeleng pelan. "Sebenarnya gue gak pernah benci sama lo, tapi gue benci sama diri gue sendiri yang gak pernah cukup buat nandingin lo, dan gak pernah cukup buat bokap gue bangga.

Makanya, gue tau, walau yang gue lakuin gak bakal bisa dilupain cuma dengan gue bilang 'maaf', tapi gue minta lo tetep anggap gue saudara lo."

Taeyong menghela napas lalu mengangguk sekilas. "Kalo lo macem-macem lagi, gue gak akan segan bunuh lo."

Tawa Eunwoo lepas begitu saja. "Yah, gue percayain nyawa gue sama lo," ujarnya kemudian kembali tertawa.

"Cih." Tanpa sadar Taeyong malah ikut tertawa setelah mencibir ucapan Eunwoo.

"Oh iya." Tawa Eunwoo berhenti, wajahnya kini tampak serius. "Lo sama Jisoo gimana?"

"Jisoo? Maksud lo istri gue?"

Eunwoo lantas melotot mendengar kalimat Taeyong, membuat pemuda itu tertawa renyah.

"Karena lo baru nanya sekarang, yaudah gue baru kasih tau. Iya, gue udah nikah sama dia. Bulan lalu."

VacationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang