12 ❘ Galau

1.9K 292 70
                                    

"ANJIR ANJIR ANJIR!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ANJIR ANJIR ANJIR!"

Semua yang tengah bersantai di ruang santai villa sontak menoleh ke arah Soobin yang lari terbirit-birit dari arah kamarnya kemudian bersembunyi di balik punggung Lia.

"Apa sih Bin? Jan malu-maluin bisa ga sih?" bisik Lia kesal.

"GABISA! WOY SUNWOO NGESELIN ANJIR SEREM!" seru Soobin masih sambil bersembunyi di balik punggung Lia.

Eric yang datang bersama Sunwoo pun terheran. "Salah Sunwoo apa woy?" tanyanya.

"MASA DIA BILANG ADA 'ITU' YANG NEMPLOK DI GUE?!" adu Soobin. "Bercanda boleh tapi jan gitu juga lah sialan," lanjutnya.

"Lah. Gue cuma ngasih tau aja sih," kata Sunwoo kelewat santai kemudian memilih untuk bergabung dengan Seungmin yang tengah selonjoran di karpet beludru, sibuk dengan ponselnya. Entah apa yang dikerjakan Seungmin, padahal tidak ada sinyal disini.

Eric menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal. Ia tahu betul bahwa Sunwoo tidak berbohong karena Sunwoo memang punya indera ke-enam.

"Udah, lo gausah pikirin itu deh. Dia emang suka gitu," kata Eric ke Soobin kemudian berlalu.

"BENERAN YANG DIA BILANG?! GUE -aduh!"

Belum sempat Soobin menyelesaikan kalimatnya, tangan Lia telah mendorong wajahnya dengan kasar.

"Brisik anjir. Udah gausah bacot. Yang kek gitu kok dipercaya?" gerutu Lia. "Sana lu pergi. Ganggu aja emang ni manusia." Kini Lia sibuk mendorong hingga menendang bokong Soobin agar kembarannya itu jauh-jauh darinya.

Soobin mengerucutkan bibirnya. "Jahat banget anjir. Awas aja lo minta tolong apa, ga gue tolongin!"

"Ga peduli." Lia menjulurkan lidahnya, meledek.

"Astaghfirullah, ribut mulu kalian. Pusing gue dengernya," protes Seungmin yang membuat Soobin semakin dongkol. Maka dari itu, tanpa bicara apa-apa, Soobin beranjak ke halaman belakang, dimana para anak kelas XII IPA 4 tengah sibuk menyulap halaman belakang villa menjadi tempat yang nyaman untuk barbeque dan berpiknik.

"Guys, gue gabung yak," kata Soobin kemudian berdiri di antara Jeno dan Jaemin yang sedang menyiapkan panggangan, mencoba membantu.

"Yoi, sini aja sob," sahut Jeno sambil tetap fokus dengan kegiatannya.

"Napa muka lo? Kusut amat? Berantem lagi ama kembaran lo?" tanya Jaemin yang memang sangat peka terhadap perubahan mood seseorang.

Atau memang wajah cemberutnya Soobin yang terlalu kentara?

Soobin mengendikkan bahunya. "Ga berantem sih. Cuma ya ngeselin aja."

"Cewe emang ngeselin cuy." Renjun tiba-tiba sudah berada di dekat mereka, sambil membawa sekresek daging. "Nih dagingnya ges."

VacationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang