HAII READERS YOUR STORYY!!❤
APA KABAR?😂
YANG NUNGGU EPILOG NYA NI, KU KASIHHH❤.
JANGAN LUPA VOTE DAN COMENNYA❤!
Happy reading!!
#26-12-2020
Sintia membuka kedua matanya. Ia menyapu pandangan sekitar, dimana dirinya?
Setelah melihat banyaknya rumput rumput hijau yang indah dan cuaca yang sangat sejuk. Sintia baru menyadari jika dirinya bukan berada di tempat tidurnya.
Sintia melangkahkan kakinya kedepan berniat melihat lihat keindahan ditempat itu. Tetapi anehnya, mengapa tidak ada satupun orang yang berada di tempat indah seperti ini?
"Sintia,"
Sintia memberhentikan langkahnya. Ia menatap ke arah depannya. Siapa yang memanggilnya? Mengapa suara itu tidak asing di telinganya?
Perlahan, Sintia membalikkan tubuhnya. Ia terkejut ketika melihat ada seseorang yang selama ini ia rindukan sedang berdiri tak jauh dengannya.
"Sin, sini." Angga tersenyum ke arah sintia seraya melambaikan tangannya memberi kode agar Sintia mendekatinya.
Tak ingin menyia-nyiakan waktu. Dengan cepat Sintia berlari menghampiri Angga dengan air mata yang sudah bercucuran deras di kelopak mata Sintia.
Sintia menjatuhkan tubuhnya didalam pelukan hangat milik Angga. Pelukan yang selama ini ia rindu rindukan, pelukan yang selalu memberinya kekuatan dan kebahagiaan dalam rasa cinta.
"Kakak, sintia kangen." Lirih Sintia dengan isakan tangisnya di dalam dekapan Angga.
Angga tersenyum manis lalu melepas pelukannya. Ia menopang kedua pipi sintia dengan kedua tangannya.
Perlahan Angga menghapus jejak air mata gadisnya menggunakan ibu jarinya. Sintia terus menangis tiada henti, siapa yang tidak akan menumpahkan kesedihan setelah ia berhasil bertemu kembali dengan orang yang di nanti?
"Kamu jangan nangis," Ucap Angga dengan suara lembutnya.
Sintia memegang tangan Angga yang masih menempel di pipinya. Kemudian ia cium tangan lelaki itu yang terasa dingin.
"Kenapa kakak ninggalin Sintia sendiri? Kenapa kakak tega? Apa kakak lupa sama janji kakak? Kakak janji sama Sintia, kalau kakak gaakan pernah ninggalin Sintia, dan selalu ada disamping Sintia." Ucap Sintia dengan suara paraunya.
Angga menatap wajah gadisnya yang ia tau gadis itu pasti sangat sedih karnanya.
"Maafin aku Sin, maaf karna aku udah jadi laki laki pengecut yang udah mengingkari janjinya sendiri.
"Aku juga ingin, ingin selalu ada di samping kamu dan menemani kamu ketika kamu butuh aku.
"Tapi aku hanya manusia biasa, yang hanya bisa memberi harapan, tetapi tidak bisa mengaturnya.
"Itu semua udah jadi takdir, takdir untuk aku dan untuk kamu. Kamu berhak bahagia walau bukan bersamaku, sejauh apapun aku pergi, aku masih akan selalu di sisi kamu." Balas Angga dengan mata yang sudah berkaca kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Story [COMPLETED]
Teen Fiction(TAHAP REVISI⚠!) [WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!] [JANGAN LUPA VOTE AND COMENNYA] [Cerita ini dibuat saat saya belum paham soal bahasa kepenulisan, maka dari itu banyak kata-kata atau bahkan tidak sesuai EYD. Semakin lama mengikuti alur, semakin rap...