HARAPANKU

64 13 0
                                    

Jika kamu bertanya apa harapanku untuk kedepannya. Jawabanku hanya satu. Aku ingin selalu bersamamu.

Sintiaa_

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Pagi pagi sekali sintia sudah terbangun dari tidurnya. Ia buru buru membersihkan tubuhnya lalu memakai seragam sekolahnya. Selesai semua itu. Sintia keluar dari kamarnya dan turun dari anak tangga.

"Mah. Sintia berangkat sekolah ya." Izin sintia sembari meneguk susu putih yang sudah rina siapkan diatas meja makan.

"Gamau sarapan dulu?" Tanya rina.

Sintia menggeleng cepat. "Enggak. Aku sarapan di sekolah aja nanti. Dikit lagi aku telat, kak angga juga udah nunggu didepan," Ujar sintia lalu mencium punggung tangan rina. Setelah itu ia berlari kecil keluar dari rumahnya dan melihat motor angga ada di depan halaman miliknya.

"5 menit lagi masuk," Ujar angga menatap ke arah sintia yang baru saja sampai didepannya.

"Selama perjalanan aja 15 menit. Apa kita di bolehin masuk kak?" Tanya sintia.

Angga hanya mengerdikan bahunya acuh. Lalu ia menyuruh sintia untuk naik keboncengannya. Angga menyalakan mesin motornya lalu mengendarai motornya dengan kecepatan yang lumayan kencang agar cepat sampai kesekolah. Sintia yang berada di boncengannya hanya bisa mempererat pelukannya pada angga.

Selang beberapa menit. Akhirnya mereka sampai di depan gerbang sekolah yang sudah tertutup rapat. Ternyata mereka berdua sudah melewatkan batas jam masuk dan pastinya tidak diperbolehkan masuk kedalam sekolah.

"Kita telat kak. Terus gimana dong?" Tanya sintia pelan.

Angga tidak menjawab pertanyaan sintia. Ia malah kembali melanjutkan mengendarai motornya ke arah belakang sekolah yang sangat sepi. Sintia hanya mengerutkan keningnya sembari melihat sekitar. Dirinya memang belum pernah datang kesini. Lagipula tempat ini hanya di datangi oleh orang yang ingin bolos dari jam pelajaran.

Angga mematikan mesin motornya lalu menyuruh sintia untuk turun. Sintia turun dari motor angga dengan hati hati.

"Kita ngapain kesini?" Tanya sintia bingung.

"Kamu mau masuk ke sekolah kan?" Tanyanya.

Sintia mengangguk mantap. "Kita lewat sini," Ujar angga lalu menunjuk ke atas tembok memakai jari telunjuknya.

Sontak sintia langsung mengangkat wajahnya agar menatap ke arah atas yang angga tunjuk. Lagi lagi sintia dibuat bingung olehnya.

"Maksud kakak?" Tanya sintia.

"Cuma ini jalan satu satunya buat masuk kedalam sekolah. Tapi kamu harus naik ke atas tembok ini, abis itu tinggal loncat aja." Ucap angga santai.

"Hah? Naik ke atas tembok ini? Kakak yang bener aja," Ujar sintia kesal.

"Ya terus mau lewat mana lagi? Cuman ini jalan satu satunya" Balasnya.

"Ada kok jalan pintas yang lain. Belum lama sintia di ajak ka david lewat sana tanpa harus manjat ke atas tembok ini"

"Jalannya udah di tutup sama penjaga sekolah. Gara gara ketauan banyak yang bolos," Ujar angga.

"Ck. Sintia gabisa naiknya" Dengus sintia sambil melihat ke arah tembok yang lumayan tinggi.

Sintia mengernyitkan dahinya ketika ia melihat angga berjongkok didepannya sambil merangkup kedua telapak tangannya.

"Kakak mau ngapain?" tanya sintia bingung.

Your Story [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang