CEROBOH

67 10 0
                                    

Satu pertanyaan di dalam benakku, apakah kau masih memperdulikan diriku?

Sintia_

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

"SELAMATT ULANGG TAHUNN, KAMI UCAPKANNN!!"

Seisi kelas yang sedaritadi terganggu oleh suara kevin yang sedang bernyanyi ria seorang diri hanya bisa menatapnya kesal sambil menutupi telinganya dengan kedua tangannya.

"Vin, mendingan lo gausa nyanyi. Suara lo gak banget di telinga gue," Ucap kayla yang sudah kesal dengan lelaki itu.

Kevin mengangkat kedua bahunya acuh lalu turun dari atas meja dan duduk di bangku miliknya.

"Suara gue bagus kok, telinga lo nya aja yang norak." Balas kevin.

"Eh, gue gamau tau ya. Intinya nanti malam kita harus party besar buat rayain ulang tahun EXSTAR kali ini," Lanjut kevin kepada keempat temannya yang juga sedang memperhatikannya.

Hari ini memang hari ulang tahun nama kebanggaan mereka berlima. 3 tahun, dan hari ini juga mereka ingin merayakan acara besar besaran.

"Potong tumpeng juga udah alhamdullilah," Sahut nopal yang fokus dengan ponselnya.

Kevin mendelik tak suka. "Jangan kayak orang kismin gitu dong, bukan temen gue banget lo." Balas kevin.

Nopal memutar bola matanya malas lalu ia memilih untuk kembali dengan ponselnya ketimbang harus merespond ucapan temannya itu.

"Vid, lo ada di pihak gue kan?" Tanya kevin pada david.

"Gue gimana si bos aja." Balasnya.

Kevin menoleh ke arah angga yang sedang menyenderkan punggungnya di bangku. "Bos, gimana?" Tanya kevin.

Angga hanya menganggukan kepalanya pelan. Ia menolak pun, tak akan membuat temannya itu setuju bukan?

Kevin berteriak kesenangan lalu berlari-larian di halaman kelasnya tanpa memperdulikan teman teman sekelasnya yang sudah memperhatikan dirinya dengan tatapan bingung.

"Nanti kita sewa tempat aja," Ujar david.

Rassya mengangguk setuju. "Apa cuman kita aja yang ngerayain?" Tanya nya.

David menggeleng cepat. "Gaseru kalau cuman kita, ajak yang lain. Tambah rame kan nambah seru juga," Ujarnya.

******

Di kelas lain, kini sintia sedang fokus dengan kegiatan belajarnya. Bu nadira memang menyuruh anak anak kelasnya untuk membuat satu kelompok agar lebih mudah mengerjakan tugas darinya.

Dan untungnya, ia satu kelompok dengan ketiga temannya dan juga satya.

"Mandot, lo yang bener aja gambar sawah kayak gini. Udah warna rumputnya coklat, tuh kampung kekeringan aer?" Tanya ipeh kesal setelah melihat hasil gambar yang dibuat oleh amanda.

Amanda hanya cengengesan memandang nya. "Ya maaf, abisnya gue lupa rumput warna apa," Balas amanda dengan polosnya.

Ipeh membulatkan kedua matanya dengan sempurna. "Dasar pikun, warna rumput aja lo gak inget!" Cetusnya.

"Cuman kelompok lo doang yang berisik!" Sahut ferdy dengan tangan yang masih fokus melukis gambar.

Sintia dan ketiga temannya menatap ke arah ferdy kesal. "Biarin, iri aja lo." Ucap nubah.

"Udah gak usah di ladenin, mending kita ulang gambarnya," Seru satya memperdamai keadaan.

Kringgg kringgg

Your Story [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang