Pagi pagi buta Sintia sudah sampai di sekolahnya. Karna hari ini jadwal dirinya piket. Kini ia sedang berjalan melewati koridor kelas yang masi sangat sepi. Sintia memasuki kelasnya dengan berjalan dengan santainya.
"Huaaaa anjirrr ada makhluk goibbbb!!!" Ujar Sintia teriak setelah dirinya memasuki kelas.
"Hah? Mana woi? Mana setannyaaa?!"
"Sia saha? Hah? sia saha? Keluar sia dari tubuh teman ainggg!!!!" Ucap Sintia sembari memegang kepala Nubah yang sedang ikut ketakutan.
Nubah yang tadinya ikut panik ia malah kesal karna baru engeh oleh perkataan temannya ini.
"Dihh si anying! Ini gue Nubah, seenak jidat lo ngatain gue makhluk goib." Balas Nubah kesal.
Sintia menghela nafasnya pelan. Dia kira itu adalah penghuni sekolah ini dan menyerupai seolah-olah menjadi temannya.
"Hhehehe. Gue kira lo setan." Ucap Sintia di iringi tawanya.
"Lagian lo pagi-pagi tumben banget udah dateng ke sekolah, masih sepi pula." Sambungnya.
"Lah lo amnesia? Gue juga kan piket hari ini. Kalau engga piket juga gue gabakal dateng jam segini." Balas Nubah sembari melanjutkan kegiatannya yang sedang asik membersihkan lantai kelas dengan sapu yang kelas mereka miliki.
"Oh iya ya, lo juga kan piket. Btw Masih ada gak sapunya? Gue mau nyapu aja deh." Ujar Sintia lalu menaruh tasnya.
"Masih tuh dibelakang pintu." Sintia berjalan santai dan langsung mengambil sapu yang terletak dibelakang pintu kelasnya. Lalu cepat cepat ia menjalankan tugas piketnya dengan rapih.
Saat sedang asik menyapu lantai kelas. Ferdy dan keempat teman temannya baru saja datang dan memasuki kelas.
Mereka melihat Sintia dan Nubah yang sedang asik dengan sapu yang ada di pergelangan tangan nya. Ide jail muncul dari mereka untuk mengganggu dua gadis itu.
"Eh eh woiii! Lo ngeselin banget si! Gue cape cape ngumpulin sampah malah ditendang tendang!" Ujar sintia berteriak dengan kesalnya.
"Hhhee ga sengaja kita." Ucap Zacky.
"Bener tu. Kita ngga ngeliat ada sampah disini," Sahut Paqih.
"Gue gamau tau. Tanggung jawabbb! Bersihin balik tu sampah!" Balas Sintia dengan raut wajah memerah.
"Dih, gue ga piket hari ini. Lo rapihin aja sendiri." Ucap Ferdy enteng.
"Udah ayok ke tempat duduk" Ajak Farid datar.
Saat mereka berlima melangkahkan kakinya dari belakang Nubah melancarkan aksinya.
Pletakk
"Ebuset!!"
"Kepala gue sakitt woiii!!!"
"Jailah pala gue benjol dah!"
"Rasain! Itu buat kalian yang berani beraninya gangguin gue sama Sintia yang lagi piket!" Sahut Nubah dengan tawanya. Karna baru saja ia mendaratkan sapu yang ia genggam untuk mengenai kepala mereka satu persatu.
"Sakit bego. Ga ngotak bet dah lu." Ujar Luffi sembari mengelus ngelus rambutnya.
"Hahahaha. Emangnya enakkk, rasain tuh!" Sahut Sintia terkekeh.
"Ngeselin lo berdua." Ucap Zacky.
"Bodo. Ga perduli gue. Wleee!" Ujar Nubah ubah lalu memeletkan lidahnya.
Selang beberapa menit sudah terlihat siswa dan siswi yang ada disekolah. Bel masuk berbunyi lalu Sintia dan Nubah duduk di tempatnya dan di susuli Ipeh dan Amanda yang baru saja datang tepat di waktu bel berbunyi. Anak teladan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Story [COMPLETED]
Novela Juvenil(TAHAP REVISI⚠!) [WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!] [JANGAN LUPA VOTE AND COMENNYA] [Cerita ini dibuat saat saya belum paham soal bahasa kepenulisan, maka dari itu banyak kata-kata atau bahkan tidak sesuai EYD. Semakin lama mengikuti alur, semakin rap...