RESIKO

97 15 0
                                    

Happy reading!

Hari ini sintia datang agak telat karna terkena macet dijalan. Untung saja gerbang sekolah masih dibuka, kalau tidak bisa bisa ia dijempur ditengah lapangan.

"Duh anjir untung gue gak telat!" Ujar sintia saat memasuki kelas.

"Tumben lo kesiangan?" Tanya nubah.

"Palingan macet, iya kan?!" Sambung ipeh meyakinkan.

"Iya, macet banget tadi dijalan makanya gue baru sampe," Balas sintia sembari menaruh tas nya di bangku tempat duduknya.

Setelah itu sintia langsung duduk disebelah nubah dan menaruh tas miliknya diatas meja.

"Sin," Kata ipeh berbisik.

Sintia menoleh kebelakang melihat seseorang yang memanggil namanya.

"Kenapa?" Tanya sintia bingung.

"Lo kemarin dianter pulang sama ka david lagi?" Bisik ipeh pelan.

"Iyah sekalian cari tau tentang zingga," Ucap sintia pelan.

"Lama lama gue liat lo makin hari deketnya sama ka david deh bukan sama ka angga. Sebenernya lo mau sama yang mana si anjir?" Ujar ipeh penasaran.

"Ih berisik banget si lo ngomongnya nanti kalau nubah sama mandot denger bisa kacau," Ucap sintia.

"Ya, ya maaf lagian lo si," Ujar ipeh.

"Kenapa gue?" Ucap sintia bingung.

Nubah dan amanda yang sedang memperhatikan mereka berdua hanya bisa diam karna mereka tidak bisa mendengar temannya sedang berbicara hal apa.

"Lo berdua sebenernya ngomongin apaan si?demen banget kek nya maen bisik bisikan," Ucap nubah kesal.

"Emang nih. Kita berdua ga diajak ajak," Ujar amanda tak kalah kesal.

"Mau tau aja urusan orang!" Ucap ipeh datar.

"Harus lah. Lo itu anggep kita apa si?!" Ucap nubah.

"Apaan si lo? Ko jadi lo yang baperan?!" Ucap ipeh.

"Udah udah kenapa kalian malah jadi berantem si? Udah nubah tadi gue sama ipeh tuh ngomongin Pr bahasa indo yang belum dikerjain," Ujar Sintia terpaksa berbohong.

"Harus banget pake bisik bisikan?" Ucap nubah.

"Harus lah. Takut lo nyontek!" Ucap ipeh.

"Berisik!" Ucap nubah.

******

Di lain tempat angga david kevin nopal dan rassya sedang berada di kantin karna mereka bolos pelajaran. Alasannya karna malas ikut mata pelajaran hari ini.

"Pal pesenin makanan dong. Lo kan gapernah mesenin makanan. Gue mulu sama david perasaan," Ucap kevin.

"Punya kaki? Gunain." Ucap nopal dingin.

"Galak amat dah!" Ujar kevin.

"Lagian pikiran lo makanan terus," Ujar rassya.

"Kalau gak makan nanti gue mati!" Ujar kevin.

"Yauda sini gue yang pesenin," Ucap nopal sambil bangkit dari tempat duduknya.

"Nah gitu kek daritadi," Ucap kevin.

"Ras. Anterin gue," Ujar nopal sambil menarik lengan rassya.

"Astagfirullah pesen makanan lima langkah lagi juga harus banget dianterin!" Ujar kevin.

Your Story [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang