KEMAH

114 15 0
                                    

Hari ini hari sabtu, tepatnya hari acara perkemahan SMA nusa bakti dilaksanakan, panitia dari acara itu memutuskan untuk melaksanakan acara perkemahannya di daerah bandung jawa barat.

Sintia terbangun dari tidurnya, ia langsung buru buru mandi dan menyiapkan barang bawaan dan salinan untuk disana.

Setelah semua siap sintia memeriksa satu persatu barang bawaannya, ia hanya takut ada yang tertinggal nantinya.

"Apalagi yaa?" Ucap sintia sembari memikirkan Apa yang belum ia bawa.

"Kayaknya gaada yang ketinggalan deh," Ucap sintia lalu membawa tasnya kebawah, ia hanya membawa satu tas saja dan membawa tas kecil untuk barang barang penting.

"Sarapan dulu nak!" Kata rina sambil menyiapkan makanan yang sudah di masaknya.

"Iya mah," Lalu sintia menaruh tas nya dan duduk di meja makan miliknya.

"Kamu beneran udah gapapa kan?" Ujar rina karna ia sangat merasa khawatir bila putrinya masih tidak sehat dan mengikuti acara yang pasti sangat melelahkan itu.

"Aku udah gapapa kok mah,"

"Kalau ada apa apa langsung hubungi ayah atau mamah kamu," celetuk dimas-ayahnya.

"Iya yah," Ucap sintia sembari memakan makanan kesukaan yang mamahnya masak khusus untuknya hari ini.

"Ayah masih lama ga? Kalau masih lama aku cari taksi aja deh soalnya waktunya mepet banget," tanya sintia.

"Ayah udah selesai kok, ayu ayah antar kamu," Balas dimas dan langsung keluar untuk mengeluarkan mobilnya dari garasi.

Sintia langsung menaiki mobil miliknya, duduk disebelah ayahnya sembari memainkan ponsel miliknya.

"Kamu udah punya pacar nak?" Tanya dimas memecah keheningan.

Sintia mengerutkan keningnya, mengapa ayahnya tiba tiba bertanya seperti itu kepadanya?

"Eng..engga, aku gapunya pacar," Ucap sintia tegas.

"Kalau gapunya yauda santai jawabnya, kenapa harus marah gitu?" Dimas terkekeh mendengar jawaban putrinya yang ia tau pasti sintia kesal karna pertanyaannya.

"Aku gamarah kok,"

"Tapi kata mamah kamu, kamu pernah di antar lelaki pulang kerumah, dua lelaki pula, ternyata anak ayah laku juga ya sampai di rebutin sekaligus dua laki laki," Ujar dimas sambil mengendarai mobilnya.

"Apaan si yah, mereka itu cuman kaka kelas aku,bukan pacar,"

"Siapa namanya? Ayah lupa,"

"Ka angga sama ka david."

"Kapan kapan ajak mereka kerumah, ayah mau pilih salah satu dari mereka buat dijadiin calon menantunya ayah," Celetuk dimas sembari mengendarai mobilnya.

"Ih apaan si yah, aku masih mau sekolah terus lanjut kuliah aku aja belum mikir sampe kesitu kok,"

"Cuman persiapan biar ga kaget lagi,"

"Udah ah, tuh sampe."

Dimas memberhentikan mobilnya didepan halaman sekolahnya.

"Nih uang buat pegangan kamu disana." Ucap dimas sembari mengeluarkan 5 lembar uang merahan untuk putrinya.

"Gausa yah, itu kebanyakan lagipula tadi aku udah dikasih uang sama mamah kok,"

"Udah ambil aja kan nanti kalau ada sisanya bisa kamu tabungin,"

Sintia memikirkan dua kali untuk menerima uang dari ayah nya, lagipula untuk apa uang sebanyak itu? Tetapi ada benanrnya juga, uangnya bisa ia tabungkan untuk keperluan nya sendiri.

Your Story [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang