SADAR DIRI

79 14 0
                                    

Banyak sekali pertanyaan didalam benakku tentangmu saat ini. Tetapi aku akan mencoba menyimpan semuanya dulu. Aku sadar, detik ini aku bukan siapa siapa mu, semoga nanti aku bisa lebih dari siapanya kamu. Semoga:)

Sintiaa__

🍁🍁🍁🍁🍁

Hari ini hari senin. Upacara bendera yang memang dilakukan setiap hari senin sudah selesai dilaksanakan. Tak lama bel berbunyi masuk. Siswa dan siswi SMA nusa Bakti berlari larian masuk kedalam kelasnya masing masing.

Sintia dan ketiga sahabatnya sudah duduk rapih di tempat duduk kelasnya sambil menunggu guru mapel masuk.

"Eh Sin, kemarin lo udah tanya kabar kak Angga lewat kak David?." Tanya Nubah.

Sintia menghela nafasnya pelan lalu menoleh ke arah Nubah. "Boro-boro tau keadaan kak Agga. Belum ngomong aja udah di matiin telfon nya."

"Terus hari ini lo udah ketemu mereka belum?."

"Belum si. Mungkin nanti di kantin."

Nubah hanya mengangguk-an kepalanya tanda mengerti. Setelah itu guru mapel masuk dan pelajaran pun dimulai.

Kringg kringggg

Bel istirahat berbunyi. Tak butuh waktu lama Sintia dan ketiga sahabatnya langsung berjalan menyusuri kantin agar tidak kehabisan meja kantin yang selalu ramai setiap hari.

Sintia dan ketiga temannya sudah mendapati meja makan kantin yang paling pojok. Mata Sintia sesekali menengok kanan kiri untuk mencari keberadaan sosok yang ia cari. Tetapi sepertinya mereka belum datang.

Makanan pun datang. Mereka melahap makanan itu dengan sempurna. Saat sedang asik makan. Datanglah kelima laki-laki yang baru saja memasuki kantin lalu menduduki tempat biasa mereka makan.

Kontak mata Sintia langsung bertemu dengan manik mata milik Angga. Angga hanya tersenyum ke arahnya lalu duduk di sebelah David.

"Tuh mereka baru dateng Sin." Ujar Nubah sembari meneguk habis minumannya.

"Iya."

Beberapa menit, Zingga dan kedua temannya masuk kedalam kantin. Lalu Zingga berdiri di tengah tengah meja makan yang sudah dipenuhi siswa dan siswi yang sedang asik melahap makanannya.

"TEMEN-TEMEN. GUE MINTA PERHATIANNYA SEBENTAR, KARNA HARI INI HARI ULANG TAHUN GUE. GUE MAU KALIAN DATANG KE ACARA PESTA ULANG TAHUN GUE DI RUMAH GUE. OKE!" Ucap Zingga kencang dan membuat siswa dan siswi menoleh ke arah sumber suara.

"Lo ulang tahun Zing?." Sahut Kevin.

"Iyaa Vin. Jangan lupa dateng ya nanti malam. Pokoknya pesta gue jangan sampe kalian lewatin deh!" Balas Zingga di iringi senyumnya.

Sintia hanya diam sambil memperhatikan Zingga yang sedari tadi heboh. Sesekali ia melirik ke arah Angga dan teman-temannya. Mereka memasang wajah sedikit terkejut, mungkin mereka lupa kalau hari ini hari ulang tahunnya Zingga. tetapi tidak dengan Angga. Ia sama sekali tidak memasang kan raut wajah apa-apa. Hanya wajah datarnya yang terlihat. Apa mungkin ia sudah mengetahuinya?

"Zing, lo undang semuanya? Atau ada yang terkecuali?." Ucap Rara sedikit menyindir lalu melirik ke arah Sintia dan ketiga sahabatnya.

"Ups. Gue lupa. Eh kalian berempat, karna gue baik hati sama kalian, walau kalian selalu jahatin gue. Gue masih menghargai kalian jadi adik kelas gue kok. Intinya kalian dateng aja nanti malam." Ujar Zingga dengan tawa renyah.

"Kurang baik apa temen gue? Udah yuk Zing kayaknya kita balik ke kelas aja deh." Sahut Anggi lalu diangguki Zingga dan Rara.

Ipeh menghela nafasnya kasar. "Siapa juga yang minta di undang sama dia? Kepedean banget." Ucap Ipeh kesal.

Your Story [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang