Ada perasaan senang dan ada pula perasaan sesak yang aku rasakan di hari ini. Tetapi aku lebih mengutamakan kebahagiaan itu daripada harus terus terusan merenungkan kesesakan yang aku rasa karnamu.
Sintia__
🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Malam sudah berganti pagi. Pagi pagi sekali sintia sudah membersihkan tubuhnya. Lalu ia memakai celana olahraga, dan atasnya hanya kaos lengan pendek berwarna putih.
Sintia sesekali mengecek ponselnya berharap agar dirinya mendapati notif dari orang yang mengajaknya jogging pagi seperti ini.
Jika bukan karna dia yang mengajak, mungkin sintia masih tertidur pulas dibawah selimut miliknya.
"Kak angga kemana si? Matahari keburu nongol kalau kayak gini!" Gumam sintia kesal.
Tak lama setelah itu, sintia mendengar ada yang mengetuk pintu rumahnya. Buru buru sintia keluar dari kamarnya dan berjalan turun untuk menghampiri pintu rumahnya.
Pintu rumah sintia buka, ia bernafas legah. Akhirnya orang yang dia tunggu tunggu sudah ada dihadapannya sekarang.
Angga menggenggam telapak tangan sintia lalu mengajaknya untuk lari pagi lumayan jauh dari halaman rumahnya.
"Kak kita tunggu disini dulu. Nunggu yang lain," Ucap sintia.
Angga hanya mengangguk dan duduk dibawah pohon besar yang ada disekitaran taman.
"Eh tuh mereka!" Angga menoleh ke arah sintia menunjuk memakai jari telunjuknya. Dan benar, angga melihat ketiga teman sintia dan keempat teman angga sedang menghampirinya.
"Udah lama bos?." Tanya kevin yang baru saja sampai.
"Lumayan."
"Yauda kita jangan lama lama disini. Ayok lari lari. Kali aja ketemu cogan cogan kan, lumayan cuci mata di pagi hari." Sahut nubah.
"ayo." Balas ipeh semangat.
"Kok lo semangat banget si?." Tanya kevin kesal.
Ipeh mengerutkan keningnya. "Lah emangnya kenapa? Bukannya harus semangat ya kalau mau berolah raga?" Ujar ipeh.
"Iyauda iya. Ayok!" Balas kevin.
Mereka berlari kecil mengelilingi halaman sekitar, sampai jam sudah menunjukan 10 siang. Mereka pun sedikit heran. Mengapa jam secepat itu? Atau mungkin karna mereka ke asikan oleh kegiatannya?
"Capek banget gue." Ujar amanda sembari mengibaskan tangannya didepan mukanya.
"Lo gaada yang bawa air minum kah?." Tanya david.
"Gaada." Jawab mereka serempak.
David menghela nafasnya kasar lalu beranjak berdiri dari duduknya.
"Mau kemana lo?." Tanya sintia.
"Beli minum," Jawab david.
"Gue titip satu ya!" Ujar nubah.
"Gue juga vid."
"Gue juga."
"Gue tiga ya."
"Gue juga sama."
"Kalian pikir gue babu kalian? Beli sendiri!" Ucap david kesal.
"Ya kan sekalian vid. Lo perhitungan banget si jadi temen." Sahut kevin.
"Gue ikut ya kak. Mau beli makanan ringan juga buat ngisi perut." seru sintia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Story [COMPLETED]
Teen Fiction(TAHAP REVISI⚠!) [WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!] [JANGAN LUPA VOTE AND COMENNYA] [Cerita ini dibuat saat saya belum paham soal bahasa kepenulisan, maka dari itu banyak kata-kata atau bahkan tidak sesuai EYD. Semakin lama mengikuti alur, semakin rap...