JAUHI DIA!

71 12 0
                                    

Tak apa, mungkin saat ini engkau belum bisa untuk menganggap ku sepenuhnya ada. Sampai-sampai kau tak pernah mau untuk sedikit saja bercerita tentangmu kepadaku. Aku akan tetap ada dan selalu menunggumu jika kau membutuhkan ku.

Sintiaa_

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Hari ini hari sabtu, seperti biasa murid sma NUSA bakti akan freeclass sampai jam pulang. Angga dkk lebih memilih untuk berdiam diri di rooftop sekolah.

David yang sedari tadi memperhatikan angga yang sedang melamun ia memilih untuk duduk disebelah angga dan angkat bicara.

"Udah gue bilang, gausa terlalu dipikirin." Ucap david pelan.

"Ck. Gabisa!" Balas angga kesal.

"Ya terus mau gimana lagi? Itu kan keputusan elo ga." Ucap david.

"Gue butuh pelampiasan." Ujar angga dengan raut wajah yang sudah memerah.

"Maksud lo?." Tanya david bingung.

Angga yang melihat kevin baru datang sembari membawa air botol mineral, buru buru angga beranjak bangkit dari duduknya dan ia melangkahkan kakinya menghampiri kevin yang juga sedang memperhatikannya.

"Lo mau ngapain woi?." Teriak david.

Kevin yang melihat angga menghampirinya dengan tatapan yang sangat tajam, muka memerah dan tangan mengepal. Ia langsung dibuat ling-lung.

Kevin sedikit terpelonjak kaget karna angga tiba tiba saja menarik kerah baju seragam sekolahnya dengan sangat kencang. David yang menyaksikan itu langsung berlari kecil menghampiri mereka berdua.

"Bos lo apa apaan si?." Tanya kevin dengan posisi yang masih sama.

"Lo gabole gegabah! Dia temen lo!" Ucap david. Tapi mustahil, angga sudah memukul kencang rahang milik kevin, hingga kevin terjungkal jatuh ke bawah. Kejadian tidak sampai disitu, angga lalu menarik kembali kerah baju seragam milik kevin dan berjongkok di atas kevin lalu ia kembali memukuli wajah kevin hingga puas.

Kevin tidak bisa membalas perlakuan angga saat itu. Jujur saja, tenaga angga lebih kuat daripada dirinya. Dan kevin juga tau, pasti ada sesuatu yang terjadi pada sahabatnya hingga ia membutuhkan pelampiasan, seperti saat ini.

"Udah stop! Kalau temen lo mati dengan cara konyol kayak gitu gimana bego?!" Ujar david kesal lalu ia menarik lengan angga untuk bangkit. Berbeda dengan nopal dan rassya yang masih duduk santai sambil memandang ke arah teman temannya. Itu bukan hanya sekali atau dua kali terjadi. Jadi mereka sudah terbiasa dengan pemandangan seperti itu.

Kevin yang sudah mendapati wajahnya yang tampan berubah menjadi bonyok seperti itu ia hanya bisa meringis kesakitan sambil memegang bagian wajahnya yang biru. Darah segar pun masih terus mengalir dari sudut bibir kevin. Mungkin efek dari pukulan yang mendarat dari angga tadi.

"Anjing lo bos ah. Kesel si boleh, tapi engga harus muka ganteng gue yang jadi sasarannya. Kenapa engga si nopal atau si rassya tuh yang tampangnya engga seberapa." Ucap kevin sambil melihat pantulan wajahnya di layar ponsel miliknya.

"Maaf." Ucap angga. Angga memang tidak egois, setelah ia melukai sahabatnya ia juga harus meminta maaf atas perbuatannya. Dan tentu saja kevin memaafkan dan memaklumi. Angga kembali duduk bersama nopal dan rassya.

"Kenapa engga lo matiin aja si dia?." Tanya nopal.

"Anak anjing!" Sahut kevin.

"Gue masih sadar." Balas angga dingin.

Your Story [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang