Happy reading!!
Mereka berempat pun sampai di ruang guru itu, mereka berempat masuk dan melihat banyak sekali guru-guru yang menatap mereka dengan tatapan kesal. Sintia, Nubah, Amanda dan Ipeh pun tampak bingung, apa yang salah dengan diri mereka? mengapa guru-guru memperhatikannya sampai segitunya? ah sudahlah tidak penting.
"Ada apa bu manggil kita kesini? Kata Sintia dengan tanya.
"Iya bu cepet kasih tau, kita ada ulangan nanti terlambat kena omel juga" ucap Amanda sambil tersenyum miring.
"Ibu memanggil kalian kesini karna ulah kalian yang bikin onar, saya tahu tadi kalian pura-pura teriak hujan agar semua siswa lari berhamburan dan meninggalkan lapangan kan? Padahal gerimis pun tidak, sampai sekarang pun tidak ada rintikan hujan. Kenapa kalian susah sekali di bilanginnya? Kalian bukan sekali ada di ruangan ini, memangnya kalian tidak cape bikin onar terus-terusan disini? Pusing kepala ibu bilangin kalian berempat!" Ucap bu Nadira dengan nada kesal karna empat perempuan itu sering sekali membuat masalah disekolah.
"Kita kayak gitu juga ada alasannya bu, karna kita cape berdiri sambil dengerin ocehan pak Mamat yang gada abisnya" ucap Ipeh santai.
"Iya bu cape banget sampe laper saya juga bu." Sambung Nubah sambil mendesah pelan.
"BERANI SEKALI KALIAN MENJAWAB!!"
"Tadi kan ibu nanya, makanya kita jawab" Balas Sintia.
"SUDAH SUDAH IBU GAMAU DENGER KALIAN NGOMONG LAGI DISINI, SEKARANG KELUAR DAN KE LAPANGAN BERDIRI DISANA SAMPAI JAM PULANG, DAN JANGAN LUPA KALIAN SAMBIL HORMAT KE BENDERA MERAH PUTIH!" Ucap bu Nadira.
Mereka berempat pun keluar dari ruangan itu dan berjalan menuju lapangan.
"Untung guru, kaloo bukannnn.." Geram Nubah kesal.
"Udah-udah jangan ngoceh terus, gapapa kita di lapangan lagian cuacanya adem ko, kalian liat aja masih mendung kan jadi kita gaperlu kepanasan haha," ucap Sintia dengan bangganya.
Sampailah mereka di tengah lapangan, dan mereka menegakan kepalanya sambil hormat ke bendera merah putih. Berjalannya waktu mereka mulai merasakan lelah dan pegal pegal di seluruh tubuhnya karna sudah terlalu lama hormat ke bendera.
"Dih bodo lah gua nyerah anjir, tangan gue lama-lama sengklek kalo begini terus-terusan." Kata ipeh sambil menurunkan tangannya, dan di ikuti ke tiga temannya.
"Duduk aja ah gue, kaki gue kayanya pulang-pulang harus di urut sama momy" Ucap Amanda sambil mengubah posisinya dari awalnya berdiri hingga duduk.
Sedang asik asiknya memijit kaki dan tangannya, bu Nadira melihat 4 muridnya itu sedang enak-enakan duduk dan tidak menjalankan perintah yang sudah dia suruh.
"Apa apaan ini? kenapa kalian malah asik asikan duduk duduk disitu? cepetan berdiri!" Kata bu nadira.
"Demi kong huan yang bapanya belom ketemu, Kita udah 3 jam berdiri sambil hormat disini, ibunya aja yang engga liat kita daritadi, lagipula kita duduk belum ada 5 menit eh ibu udah ngeliat aja" ucap sintia sambil berdiri dan mengibaskan tangannya di roknya yang kotor.
"Bener tuh, kita 3 jam berdiri, ibu bayangin betapa lelahnya hati ini yang ingin menyantap mie sop bu tati yang enaknya tiada tara itu huh!" Kata nubah santai.
"Betul betul betul" kata ipeh dan amanda kompak.
"Anjir sejak kapan kalian jadi upinn dan ipin? Ucap sintia.
"BARU DIBILANGIN, HOBI KALIAN TU MENJAWAB PERTANYAAN IBU YA? IBU GAMAU TAU ANGKAT KAKI KALIAN DAN.." Ucapan bu nadira terpotong karna suara bunyi bell yang menandakan bel pulang sudah bersuara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Story [COMPLETED]
Teen Fiction(TAHAP REVISI⚠!) [WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!] [JANGAN LUPA VOTE AND COMENNYA] [Cerita ini dibuat saat saya belum paham soal bahasa kepenulisan, maka dari itu banyak kata-kata atau bahkan tidak sesuai EYD. Semakin lama mengikuti alur, semakin rap...