GETIR

88 14 0
                                    

Hari ini hari sabtu. Hari yang di sukai oleh murid murid sekolah SMA nusa bakti. Bagaimana tidak? Dari jam pertama sampai jam terakhir hanya diam di kelas, freeclass. Karna hari sabtu hanya ada ekskul. Itu juga hanya yang mengikuti saja.

Kini Sintia dan ketiga sahabatnya sedang mengobrol ria di dalam kelasnya. Suasana kelas saat itu sangat ramai, berisik. Ada yang bernyanyi-nyanyi sembari memukuli meja untuk mengiringi nyanyiannya.

Saat asiknya mengobrol. Seketika keadaan kelas yang tadinya ramai berubah menjadi hening. Apalagi penyebabnya kalau bukan kedatangan lima laki-laki yang baru saja memasuki kelas itu.

Sintia mengehela nafasnya kasar. Dia bisa melihat kanan dan kiri tingkah teman-teman sekelasnya yang langsung bertingkah seakan-akan ingin mendapati perhatian dari kelima lelaki itu.

"Fakboi datang." Seru David yang baru saja datang dan duduk di kursi kelas.

"Ganteng ketolong rambut aja bangga." Balas Kevin.

"Lah terus elo? Mau botak gitu? Sok silahkan, gue mah ogah." Ucap David sambil memainkan rambutnya.

Sintia hanya tersenyum kecil. Lalu mengarahkan pandangannya ke arah Angga yang sedari tadi memperhatikannya.

"Pandangan pertama awal aku berjumpaaaa!!" Ujar David bernyanyi ria, ketika melihat teman dan adik kelasnya saling bertatap tatapan.

"Seolah olah hanyaaa, impian yang berlalu!!" Sambung Kevin di iringi tawanya.

"Berisik bego!" Celetuk Ipeh kesal karna kuping nya serasa panas mendengar suara dari mereka berdua.

"Emang ni. Gatau gue gerah banget kali ya. Malah pada nyanyi!" Sahut Nubah.

"Ya lo gerah karna belum mandi." Balas Kevin datar.

"Enak aja lo!"

"Eh kak, gimana kabarnya Zingga kemarin?." tanya Sintia.

"Ck! Ngapain si lo masih tanyain kabar si anabel?!" Balas Ipeh kesal.

"Bener tuh Sin. Ngapain lo masih mikirin dia?!" Sahut Amanda.

"Ya gapapa. Gue kan cuman tanya. sensian amat si lo pada!" Ujar Sintia.

"Suka heran sama tuh orang. Hobinya suka banget cari masalah sama kita. Kemarin kaga kapok apa tuh orang udah nuduh kita sembarangan? Padahal gue kemarin pengen banget jambak, nampar, dorong terus gue injek deh sampe ngga berbentuk! Lo si kak nahan nahan gue, jadi batal kan niat gue!" Ucap Nubah kesal.

"Buset psikopat!" Sahut David.

"Kok gue?" Balas Nopal heran.

"Ya elo lah! Siapa lagi? Kan elo yang nahan-nahan gue kemarin."

"Daripada nambah panjang?."

Nubah berdecak kesal. Memang harus banyak sabar jika berbincang oleh Nopal. Karna ia akan skakmat dibuatnya.

Mereka tertawa bersama sampai tidak sadar bel sudah berbunyi pulang. Lalu siswa dan siswi berhamburan keluar kelas sambil membawa tas nya masing masing.

"Yuk pulang." Ajak Angga pada Sintia sambil menggenggam telapak tangan Sintia.

"T-tapi kak__"

"Udah ayok pulang, emangnya lo mau kemana lagi?." Ujar Angga datar.

"Engga kemana mana si kak." Balas Sintia cengegesan.

"Yauda, mau nunggu apalagi?."

"Eh bentar kak." Angga menghela nafasnya pelan lalu Sintia berbalik badan sambil berjalan menghampiri Satya yang masih didalam kelasnya.

Your Story [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang