Terkadang, aku bingung. Mengapa menjadi dirimu itu menyenangkan? Maksudku, kamu yang membawa ku terbang setinggi langit, tetapi kamu juga yang menjatuhkannya.
Sintia_
🍁🍁🍁🍁🍁🍁
"Terus berdiri disini sampai jam istirahat!" Mendengar ucapan bu nadira membuat sintia menghela nafasnya kasar. Bagaimana bisa? Sintia mendapatkan hukuman berdiri di tengah lapangan yang panas karna hari ini ia telat masuk sekolah."Saya pergi dulu. Awas kamu, jangan berfikiran untuk pergi dari sini!" Setelah berucap seperti itu bu nadira melangkahkan kakinya memasuki kelas.
"Ck. Gosong kalau gini lama lama," Ucap sintia kesal.
Saat sintia sedang melamun, ia melihat ketiga sahabatnya datang menghampirinya dengan jalan mengendap-endap seperti seorang maling yang sedang mencuri.
"Kalian ngapain kesini? Bukannya ada Guru mapel?" Tanya sintia pelan.
"Iya. Tapi kita bolos, males lagipula Ada PR yang belum kita kerjain," Balas nubah lalu meneguk air mineral yang ia bawa dari rumah.
"Udah mending kita duduk aja di pinggir sana yuk," Ajak amanda.
"Kalian aja deh, kalau nanti bu nadira ngeliat gue engga ngejalanin hukuman, yang ada hukumannya ditambah," Ujar sintia.
"Karna kita teman yang baik hati. Kita temenin lo disini deh." Ujar nubah. Sintia tersenyum lalu mengangguk semangat. Sangat beruntung memang mempunyai sahabat yang selalu ada disebelahnya walau keadaan rumit sekalipun.
Dilain tempat. Angga dan david baru saja keluar dari dalam toilet. Sebelum ke kelas, mereka berdua berjalan melewati lapangan, dari kejauhan angga dan david dapat melihat jelas keempat gadis yang sedang berdiri di tengah tengah lapangan yang cuaca hari ini sangat panas.
"Lo liat. Kasian tuh cewek lo kepanasan. Gara gara lo juga dia telat," Ucap david pada angga.
Memang benar ucapan david tadi. Sintia kena hukuman karna dirinya. Padahal semalam dirinya berjanji akan menjemput sintia sekolah. Tetapi semalam angga lupa akan janjinya pada zingga. Jadi keesokan harinya lah zingga datang kepada angga dan merengek meminta untuk berangkat sekolah bersama.
Angga melihat sintia tidak tega. Walau dari jauh, tetapi angga bisa melihat jelas raut wajah sintia yang sudah memucat. Tetapi mau bagaimana? Angga pun tidak bisa berbuat apa apa. Ia sudah terlanjur memasuki permainan licik yang zingga buat.
Setelah ia sudah memperhatikan gadisnya dari jauh. Ia melangkahkan kakinya kembali dan meninggalkan david begitu saja di belakangnya.
David hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah laku sahabat karibnya itu. Lalu ia juga ikut mengikuti angga Dari belakang.
Bel istirahat sudah berbunyi. Dan saat itu juga hukuman sintia berakhir, ia kembali ke kelasnya untuk mengambil sesuatu yang ia sudah bawa dari rumah.
"Lo bawa apaan sin?," Tanya nubah penasaran.
"Nasi goreng." Balas sintia.
"Wihhhh, buatan lo?" Tanya ipeh.
"Ehhee. Bukan" Celetuk sintia sambil cengengesan.
"Lah terus?"
"Masakan nyokap gue." Ujar sintia.
Mereka bertiga mengangguk-anggukan kepalanya tanda mengerti. "Mau lo bawa kemana?" Tanya nubah.
"Ini sengaja gue bawa buat kak angga. Gue mau kasih dia masakan mamah gue aja daripada makan di kantin," Ujar sintia.
"Gue ikut ya" Ucap nubah lalu diangguki sintia. Mereka berdua keluar dari dalam kelas dan melangkahkan kakinya menyusuri kelas angga dkk. Sedangkan amanda dan ipeh ia masih didalam kelasnya bersama satya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Story [COMPLETED]
Teen Fiction(TAHAP REVISI⚠!) [WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!] [JANGAN LUPA VOTE AND COMENNYA] [Cerita ini dibuat saat saya belum paham soal bahasa kepenulisan, maka dari itu banyak kata-kata atau bahkan tidak sesuai EYD. Semakin lama mengikuti alur, semakin rap...