Lucu ya. Memulai hubungan dengan baik, tetapi berakhir dengan sebaliknya
Sintiaa_
🍁🍁🍁🍁🍁🍁
"Ck. Sialan!" Kata sintia sambil melempar penanya ke sembarang arah. Pikirannya Sedaritadi hanya berada di satu titik. Ia kewalahan memikirkan hubungannya yang saat ini. Ditambah ia belum sama sekali bertemu dengan angga belakangan ini.
"Heh sintia, kenapa kamu melemparkan penamu kedepan meja saya?!" Tanya bu nadira.
Sintia mendongak. "Maaf bu, kelempar." Balasnya santai. Lalu menyuruh amanda yang tengah berbincang untuk mengambil penanya di depan.
"Temanmu kenapa?" Tanya bu nadira pada amanda yang baru saja mengambil pena sintia ke depan.
Amanda hanya mengangkat kedua bahunya acuh. "Lah mana saya tau, saya kan cuman pelampiasan," Balasnya.
******
Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Sintia yang sedang menunggu jemputannya langsung terkejut ketika melihat motor yang ia sangat kenali berhenti tepat di depannya.
"Kak, kak angga?" Ucap sintia.
Angga melangkah maju mendekati sintia. Tanpa persetujuan, ia langsung menarik tubuh sintia agar masuk kedalam dekapannya. Ia sangat merasa bersalah kepada gadis ini.
"Maaf," Lirihnya.
Sintia mengangguk. Entahlah, sulit memang untuk membenci lelaki ini.
"Aku maafin kakak kok." Balas sintia.
"Maaf, maaf karna aku lupain kamu kemarin, maaf karna aku kamu jatuh sakit, maaf karna aku selalu mementingkan zingga dibanding kamu, maaf." Ucap angga dengan getirnya.
"Ssut, jangan salahin diri kakak sendiri. Sintia selalu mengerti kakak. Udah ya, yang lalu biarlah berlalu. Sintia sayang sama kakak." Ujar sintia. Angga kembali memeluk gadis yang ada didepannya ini dengan erat.
"Kamu pulang bareng aku yah, kita cari makan?" Seru angga. Sintia mengangguk menyetujuinya.
Kini mereka sudah berada di salah satu pedagang nasi goreng dipinggir jalan. Tempatnya lumayan ramai.
"Kamu kapan buatin aku nasi goreng buatan kamu sendiri?" Tanya angga dengan mulut yang sudah dipenuhi nasi goreng.
"Kan udah pernah," Balas sintia.
"Itu kan ada campuran tangan mamah kamu, aku maunya bikinan kamu sendiri." Ujar angga.
'"Iya iya. Nanti sintia usahain."
******
Sintia tengah melihat pantulan tubuhnya di cermin kamarnya. Ia memang sudah mempunyai janji dengan angga malam ini, angga bilang si ia akan memberikannya kejutan.
Sintia bersihkeras untuk mendatangi aparteman milik angga. Ia juga sudah lumayan lama tak pergi kesana.
Sintia turun dari kamarnya menghampiri rina yang sudah selesai menyiapkan kue donat untuk sintia beri ke angga nanti.
Setelah semuanya selesai. Sintia berpamitan kepada rina lalu mencium punggung tangan rina. Lalu ia keluar dari dalam rumahnya mencari cari taksi yang lewat.
Sintia berdecak sebal ketika ia terjebak macet di dalam taksi yang ia tumpangi ini. Hal ini membuat sintia berfikir, mengapa jalanan ini selalu macet?
Sekitar 1 jam lebih ia terjebak di tengah jalan. Akhirnya ia sampai di depan apartemen megah. Sintia mengukir senyumannya untuk masuk kedalam. Tak lupa ia juga menyapa para petugas yang ada didalam sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Story [COMPLETED]
Teen Fiction(TAHAP REVISI⚠!) [WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!] [JANGAN LUPA VOTE AND COMENNYA] [Cerita ini dibuat saat saya belum paham soal bahasa kepenulisan, maka dari itu banyak kata-kata atau bahkan tidak sesuai EYD. Semakin lama mengikuti alur, semakin rap...