CEMBURU?

72 9 0
                                    

Diriku memang berat jika membiarkanmu harus bersamanya lagi. Tetapi jika itu memang yang engkau pilih, aku hanya bisa menerimanya.

Sintiaa_

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Pagi ini matahari sangat terik dan panas. Hal itu membuat remaja-remaja yang tengah berdiri di lapangan sangat kesal dan kepanasan. Entahlah, tiba tiba saja cuaca kali ini sangat mendukung untuk mereka menjalani hukuman di bawah matahari yang sangat terik itu.

Sintia, angga dan teman temannya tengah menjalani hukuman karna mereka telat masuk ke sekolah. Karna kebetulan atau apa, mereka bisa kompak terlambat masuk jam sekolah. Maka sebab itulah mereka terkena hukuman berdiri di lapangan sampai jam istirahat.

"Heh kamu david! Cepat angkat kembali tanganmu!" Ucap bu bela selaku menjadi BK Di sekolah SMA nusa bakti. Bu bela memang mempunyai paras yang cantik, namun karna sifat yang tegas dan garang. Kecantikannya seolah olah tidak terlihat begitu saja bagi murid muridnya.

David yang mendengar cetusan dari bu bela. Ia menghembuskan nafasnya kasar lalu dengan malas nya ia kembali mengangkat tangannya ke posisi hormat yang tadi ia turunkan karna sudah merasa pegal.

"Buk, panas ni," Celetuk amanda.

"Lalu? Apa masalahnya sama saya?" Tanya bu bela heran.

"Ck si ibu, yah punya rasa empati sedikit dong. Dengan cara bolehin kita masuk ke kelas. Itu juga udah lebih dari cukup," Balas amanda dengan beraninya.

Bu bela tidak mengubris ucapan muridnya yang satu itu. Ia memilih untuk menghampiri anggota osis yang sedari tadi berdiri di dekat tiang bendera bersamanya teman seanggotanya.

Setelah menghampiri, bu bela kembali ke depan mereka yang sedang di hukum. Lalu ia membuka absensi para nama murid muridnya yang tercatat di buku itu.

"Ciee, itu buku nikah ya buk?" Tanya david tiba tiba. Karna ia merasa kepo dengan apa yang bu bela bawa.

"Ada ada saja pikiranmu itu, ini bukan buku nikah saya. Melainkan ini buku absensi para murid yang telat masuk sekolah. Dan nama kalian ternyata sudah melebihi tiga kali batas wajarnya," Ujar bu bela.

"Perasaan saya gapernah telat deh buk" Sahut nubah tak terima.

"Kalau kamu gapernah telat. Mana mungkin namamu ada disini" Tegas bu bela sambil memperlihatkan nama murid murid yang tercatat di buku itu.

Sintia yang sedari tadi diam sambil menyimak obrolan teman temannya dan bu bela. Ia memilih untuk menurunkan tangannya dengan hati hati agar tidak terlihat oleh bu bela. Lalu ia memijit mijit dengan pelan pergelangan tangannya. Sampai dirinya tak sadar jika lelaki di sebelahnya sedang memperhatikannya.

Sintia mengerutkan keningnya menatap ke arah angga yang juga menatapnya. Sampai lima detik ia dan angga bertatap tatapan. Hingga akhirnya sintia lah yang memutuskan tatapan mereka berdua karna sintia angkat bicara.

"Kak. Kakak gak capek?" Tanya sintia berbisik pelan.

Angga menggeleng sambil tersenyum. "Aku kan kuat," Balasnya.

Sintia mengangguk-anggukan kepalanya tanda mengerti. Awalnya sintia memang sudah tau angga akan menjawab seperti itu. Mungkin itu memang quotes yang ia miliki. Hahaha entahlah.

Kringgg kringggg

Bel istirahat berbunyi. Dari situ pun bisa terlihat murid murid yang tadinya sibuk belajar kini sudah berhamburan keluar dari kelas. Dan tentunya mereka pergi ke surga sekolah. Kemana lagi kalau bukan kantin?

Your Story [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang