Happy reading!
Hari ini hari senin, dimana seluruh siswa SMA nusa bakti menjalankan upacara di lapangan, hari senin hari dimana hari yang paling menyebalkan bagi siswa maupun siswi.
"Duh gila tu guru ngasi amanat atau pidato si? Dia kira berdiri dibawah matahari enak kali" Ucap gadis yang sedaritadi menahan kesalnya, Marselia amanda atau kerap dipanggil Amanda.
"Sekali lagi ngomong gue sampak pake sepatu gue ya lo." Dengus gadis sebelahnya. Sintia rafisa acnata atau kerap dipanggi Sintia, karna sedaritadi Amanda mengulang-ulang omongannya itu sampai tiada akhirnya.
Berjalannya waktu matahari yang awalnya terik dan panas kini berubah menjadi gelap, yaa lebih tepatnya mendung.
Beyza ipeh firanda atau biasa dipanggil Ipeh pun nyenggol lengan Amanda dengan kasar sehingga Amanda terdorong sedikit. "Apa apaan si lo Peh sakit tau ga!".Beo Amanda.
"Yaela lebay banget, perasaan gua dorongnya gak kenceng kenceng amat" Ucap Ipeh yang baru saja menyenggol lengan Amanda.
"Lagian lo ngapain pake acara senggal senggol tangan gue, untung gak jatuh kalo jatuh muka lo gue cambak cambak mao lo?" Ancam Amanda agak keras.
"Lo ga liat ini mendung? Sedangkan pak guru masih kasih amanat, gue punya ide," Ucap Ipeh dengan bangganya.
"Ide apa? Jangan macem macem deh lo" ucap Amanda malas.
"Lo akting lari larian sambil bilang UJANN UJANN pasti semua murid langsung lari berhamburan" ucap Ipeh terkekeh.
"Sejak kapan lo pinter?" Ucap Amanda sambil memandang wajah temannya itu.
"Dari lahir keles, udah buruan anjir!"
Permainan pun dimulai, detik demi detik Amanda akan melakukan apa yang temannya itu suruh.
"UJANN UJANNN, PAKK LIAT PAK KE ATAS LANGIT ADA PETIR PAKK CEPET LARI JANGAN SAMPE BAPAK DI SAMBER SAMA PETIRNYA PAKKK" Ucap Amanda berteriak dengan so nada panik sambil berlari kesana kesini.
Tidak butuh waktu lama, Semua murid pun langsung ikut lari dan meninggalkan lapangan yang luas itu. Sesampainya didalam kelas 4 perempuan itu langsung tertawa terbahak bahak sambil mengingat ekspresi Amanda yang menggemaskan itu saat sedang akting tadi.
"Gila anjir lo berani banget boongin semua orang pas lagi upacara" ucap Sintia sambil ketawa.
"Iyalah, Lagian suruh siapa lambat, Gue gamau ya basah kuyup hahahah" ucap Amanda dengan bangganya.
Mereka berempat tidak berhenti tertawa karna bagi mereka kejadian yang tadi itu sangatlah teramat lucu. Tiba tiba datang seorang lelaki dengan gaya coolnya, dan dengan raut wajah datar dan dinginnya.
"Lo berempat dipanggil ke ruang guru" Ucap lelaki itu dengan malas.
"Emangnya kita bikin ulah apa ka??" Kata sintia dengan penuh tanya.
"Emang ni kaka, lagian kita tadi ikut upacara ko, kenapa kita disuru ke ruang guru?" Tanya seorang gadis yang juga teman dari sintia, ipeh dan amanda. Ladina nubah cahya, atau kerap dipanggil nubah pun menatap lelaki yang menghampiri nya dan ketiga temannya.
Lelaki itu hanya mengangkat kedua bahunya acuh. Lalu begitu saja pergi melangkahkan kakinya keluar dari dalam kelas tanpa memperdulikan keempat gadis itu mau keruang guru atau tidak. Toh, yang penting ia sudah menjalankan tugas bukan?
Sintia menatap punggung lelaki itu jengkel. "Datar banget si tuh cowok." Cibir sintia.
"Tapi ganteng ya," Sambung amanda dan mendapati tatapan tak suka dari ketiga temannya.
"Yaudalah ayo ke ruang guru, daripada nanti kita di samperin sendiri kan lebih males lagi gue denger ocohen guru guru." Dengus ipeh kesal.
"Capsuss" ucap sintia nubah amanda serompak.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Jangan lupa vote dan comen:*
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Story [COMPLETED]
Teen Fiction(TAHAP REVISI⚠!) [WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!] [JANGAN LUPA VOTE AND COMENNYA] [Cerita ini dibuat saat saya belum paham soal bahasa kepenulisan, maka dari itu banyak kata-kata atau bahkan tidak sesuai EYD. Semakin lama mengikuti alur, semakin rap...