Aku menyukai senja, dan aku juga menyukai dirimu.
Sintiaa_
🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Satu bulan berlalu, begitu juga dengan hubungan Angga dan Via yang Sintia ketahui baik-baik saja selama satu bulan itu.
Sintia menghela nafas pelan. Ternyata lelaki itu selama ini baik baik saja ketika bersama Via. Lalu bagaimana dengan dirinya?
Hari ini hari minggu, ia benar-benar merasakan kegabutan di hari ini karna sedaritadi masih mengurung diri di kamar.
Ia ingin menghubungi ketiga temannya tetapi mereka sedang sibuk karna urusan keluarga. Padahal Sintia ingin mengajak mereka keluar untuk wekeend. Dan David, ia tengah keluar bersama dilla tanpa mengajak Sintia untuk ikut. Mengesalkan memang.
Sintia membuka ponselnya lalu menekan satu nomor untuk ia hubungi. Siapa tau lelaki itu tidak sibuk.
Call.
"Hallo Sin, ada apa?"
"Emm, lo sibuk gak Sat?"
"Enggak. Gue gak sibuk kok,"
"Ohh gitu ya,"
"Iyaa Sin, ada apa emangnya?"
"Ini, gue gabut hari minggu gak kemana mana. Lo mau gak nemenin gue keluar? Kemana gitu,"
"Ohh oke deh. Gue juga gak kemana mana nih, gue jemput ya."
Tutt.
Sintia tersenyum lebar karna Satya setuju dengan ajakan Sintia. Selama ia dan Angga jauh, Satya lah yang selalu bersama Sintia. Tetapi memang sangat sulit untuk hati ini menerima orang baru.
Tak butuh waktu lama, akhirnya Satya sampai di halaman rumah Sintia. Sintia turun dari kamarnya lalu berlari kecil keluar dari dalam rumah.
Sintia menghampiri Satya dengan diiringi senyuman yang se daritadi ia ukirkan. Sintia mengerutkan keningnya ketika menyadari Satya yang sedaritadi memperhatikannya.
"Sat, lo kenapa?" Tanya Sintia bingung.
"Gu..gue gapapa, kita mau kemana Sin?" Tanya Satya lalu merapihkan rambutnya yang berantakan.
"Kita ke mall aja gimana?" Ajak Sintia dan Satya mengangguk sebagai jawaban.
Sintia menaiki motor Satya dengan hati hati. Setelah merasa siap, akhirnya Satya menyalakan mesin motornya lalu mereka berdua membelah jalanan kota jakarta yang lumayan ramai.
Selang beberapa menit, akhirnya motor Satya berhenti tepat di parkiran yang lumayan luas di halaman mall tersebut.
Sintia turun dari boncengan motor Satya lalu merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan karena terkena angin di jalan tadi.
"Ayok masuk," Ucap Satya lalu menggenggam erat telapak tangan Sintia untuk mengikutinya masuk ke dalam mall.
Mereka berdua berhenti di lantai atas, tepatnya di time zone. Bola mata Sintia bergerak kesana kesini melihat banyak sekali anak kecil yang berlarian di sekitarnya.
"Kita main apa?" Tanya Satya.
Sintia menoleh lalu mengetuk-ngetuk dagunya seraya seperti orang sedang memikir.
"Terserah lo aja deh," Balasnya dan dibalas kekehan oleh Satya.
Senyum Sintia perlahan menghilang ketika dirinya kini sedang berdiri tepat di depan permainan capit boneka. Ingatan Sintia seperti terulang ke waktu yang pernah ia jalani dulu bersama Angga ketika ia dan Angga bermain boneka capit di pasar malam waktu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Story [COMPLETED]
Teen Fiction(TAHAP REVISI⚠!) [WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!] [JANGAN LUPA VOTE AND COMENNYA] [Cerita ini dibuat saat saya belum paham soal bahasa kepenulisan, maka dari itu banyak kata-kata atau bahkan tidak sesuai EYD. Semakin lama mengikuti alur, semakin rap...