Semua orang yang ada didalam ruangan itu menatap Samudra penasaran. Mereka tidak sabar mendengarkan nama untuk si kembar.
"Jadi, siapa namanya Sam?"tanya Bunda.
Samudra gelisah, kenapa ia tak memikirkan nya sejak lama. Ia menatap semua orang bingung. "Kamu kenapa sih Sam? Ditanyain nama anaknya kok nggak jawab jawab."ujar Ayahnya.
"Jangan bilang kamu belum nyiapin ya!"tuduh Bundanya.
"Ck. Masa iya nama anak belom disiapin sih Sam."ujar Mami.
"Beneran belom Sam?"tanya selidik Bunda kepadanya.
Samudra menggaruk tengguknya gatal. "Emh, gimana ya. Samudra nggak kepikiran buat nyiapin nama Bunda."ujarnya lirih.
Semua orang membelalakkan matanya. Astaga, bapak macam apa ini. Nama anak saja belum ia pikirkan, bagaimana nasib anaknya kedepannya.
"Kamu gimana sih Sam."
"Nggak papa Bunda, Fana udah nyiapin kok nama buat twins."
Bunda menatap Fana sumringah. Ini baru mantunya, kenapa ia ditakdirkan memiliki anak seperti Samudra. Sudah bandel, nakal dan kerjaannya hanya tawuran.
"Siapa nak?"
"Yang Abang namanya Averroes Marviano Agrivada kalo nama buat adiknya Averroes Marviana Agrivada"ujar Fana kepada semua.
"Ih cocok atuh, bagus kalo bikin nama. Nggak kaya orang disebelah Bunda."
"Apasih bund"
"Panggilannya baby Ano sama baby Ana"
Samudra mendekati Fana dan mengelus Surai panjang Fana lembut. Samudra tidak bisa berkata kata lagi. Syukur berkali-kali ia panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Semua orang keluar dari ruangan rawat Fana. Mereka mengerti, jika Samudra dan Fana membutuhkan ruang untuk berbicara.
"Terimakasih"
Fana menatap bingung Samudra yang ada disampingnya. "Terimakasih kenapa?"
Samudra tersenyum. "Karena udah memberiku dua malaikat yang tampan dan cantik"
Fana tersipu. Walaupun ia sering mendapatkan kata-kata manis, tapi tetap saja ia tak bisa menampik bahwa ia selalu malu.
"Ih apaan sih, aku juga makasih sama kamu. Karena kamu udah mau nerima aku sampe sekarang."
"Maafin aku yang dulu. Nggak tau kenapa setiap liat kamu, dulu aku benci banget."ujar Samudra sendu.
Fana tersenyum, ia mengelus pipi Samudra dengan sayang. "Itu udah masa lalu, sekarang kita lupain itu semua dan menata masa depan yang indah buat kita sama anak-anak."
"I love you Fana, pengisi Samudra sampai selamanya."
"I love you to Samudranya Fana." Mereka menatap satu sama lain. Seakan dunia milik mereka semua. Samudra mencondongkan wajahnya kearah Fana.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUDRA AGRIVADA [END]
Dla nastolatków[PLAGIAT DIHARAP MUNDUR⚠] FOLLOW SEBELUM MEMBACA! #Berandal series 1 Samudra Arkana Agrivada Seorang pentolan SMA Garuda yang sangat disegani di sekolahnya. Tapi ia memiliki rahasia besar dimasa mudanya. Ya, diusia mudanya ia harus menikah dengan...