D U A P U L U H L I M A

57.2K 2.9K 189
                                    

Saat matahari sudah muncul kembali, Fana terbangun dari mimpi indahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat matahari sudah muncul kembali, Fana terbangun dari mimpi indahnya. Ia mengedarkan kepalanya ternyata ia tertidur di sofa. Fana mengehela nafasnya, Samudra tidak pulang.

'Kamu yang sabar ya, pasti ayah nanti sadar dan baik sama bunda dan kamu'ucap  Fana sambil mengelus perutnya.

Ia mematikan tv, lalu pergi mandi dan berangkat ke sekolah. Suasana kelasnya sudah cukup ramai. Karena memang ini sudah mendekati bel masuk. Rinai dan Alya juga sudah berangkat.

Fana langsung mendudukkan dirinya di tempat duduknya dan mengeluarkan buku yang akan dipelajari saat jam pertama. Bel pun berbunyi semua murid seketika masuk kedalam kelas masing-masing.

Ditempat lain, Samudra dan Rea sedang bermesraan di rooftop sekolah. Padahal bel sudah berbunyi,tapi ntah mengapa mereka berdua tidak masuk ke kelas.

"Sam kamu nanti jangan tinggalin aku ya"ucap manja Rea seraya bergelayut di tangan Samudra.

"Hm"ucap singkat Samudra.

"Beneran ya? Soalnya aku cinta banget sama kamu. Aku gamau kayak dulu lagi"

"Iya iya"

Rea tersenyum manis dan memeluk erat Samudra. Ia tersenyum sinis, ntah apa yang ada didalam fikirannya. Samudra juga membalas pelukan tersebut tak kalah erat. Ia tak menyangka cinta pertamanya masih ada.

Samudra melepaskan pelukannya dan mengajak Rea pergi menemui Brian dan Rangga. Samudra melihat suasana kelasnya ternyata tidak ada guru. Ia nenarik Rea menuju kearah Brian dan Rangga.

"Hai apa kabar?"ucap Rea. Samudra memilih duduk didepan Brian dan Rangga tanpa menyapanya.

"Baik"ucap Brian.

Rea langsung duduk dan kembali bergelayut manja pada Samudra. Brian dan Rangga yang melihatnya hanya menghela nafas. Mereka tak percaya Samudra mau kembali lagi dengan gadis ini.

"Eh kita ga pernah main bareng ya?"tanya Rea.

"Iya sejak kejadian itu"sindir Rangga.

"Aku minta maaf sama kalian, aku ga maksud kaya gitu"

"Ngga maksud kaya gitu tapi kok-"ucapan Rangga terpotong oleh Samudra.

"Udah diem! Dia juga udah minta maaf"

Rangga hanya mendengus sebal karena Samudra membela gadis tersebut yang mulai saat ini ia sebut 'The Godzilla'nya AHS.

"Udah woy, ayok ke kantin lah. Istirahat udahan"ajak Brian.

Mereka langsung pergi ke kantin, Rea dan Samudra sepanjang perjalanan berpegangan tangan. Brian dan Rangga yang dibelakangnya hanya mendengus dan menatap sinis dua sejoli tersebut. Jelas sekali Brian dan Rangga tidak menyukai kehadiran Rea. Mereka menginginkan Fana yang menjadi Ibu Bos mereka bukan Rea.

Sesampainya di kantin, mereka disuguhi pemandangan suasana kantin yang ramai dan menyesakkan. Tetapi mereka dan anak Ganourxt sudah memiliki tempat tersendiri yang hak patennya tidak boleh di tempati murid lain.

"Wah siapa ini Pak bos?"tanya salah satu anak Ganourxt.

"Biasa"ucap singkat Samudra. Mereka semua seketika bersorak gembira. Akhirnya Pak bos mereka mempunyai pasangan. Mereka semua langsung memesan makanan dan minuman karena jika Samudra belum datang mereka belum mau memesan. Sangat setia sekali The Ganourxt ini.

                                 ***

Fana dan kedua sahabatnya tiba di kantin. Mereka mengedarkan pandangannya untuk mencari tempat. Tak sengaja pandangan Fana berhenti tepat kearah Samudra. Ia melihat Samudra sedang bermesraan dengan seorang gadis yang ia ketahui merupakan anak baru di sekolah ini. Mereka semua tertawa bahagia. Fana menertawakan ia sendiri,betapa malangnya ia, mempunyai suami tetapi ia tidak pernah dianggap.

"Eh ayok kesana Fan, depannya gerombolan anak itu"tunjuk Alya pada gerombolan anak Ganourxt.

Mereka langsung pergi tempat itu. Jantung Fana berdegub kencang ketika mata sang suaminya menatap kehadirannya. Tetapi cepat-cepat Fana berjalan dan menghiraukan tatapan itu.

"Lo berdua mau pesen apa?"ucap Fana.

"Gue mau pesen Soto sama Es tehnya satu deh Fan"

"Gue juga samain ya Fan"

"Oke deh tunggu ya"ucap Fana langsung pergi memesan pesanan kedua temannya. Tak lama ia kembali dengan membawa nampan pesanan mereka.

"Nih"

"Makasih Fana aku"ucap lebay Rinai yang tatapan jijik Fana.Mereka makan dengan hikmat. Tetapi sesekali mereka di goda oleh anak Ganourxt yang hanya mereka tanggapi dengan sinisan tajam Fana dan kedua temannya.

"Sam aku mau itu dong". Terdengar suara manja Rea dari tempat duduk Fana dan kedua temannya.

"Ih itu siap sih Fan. Manja amat sama laki lo"tanya Rinai.

"Gue ga tau siapa dia. Biarin lah Samudra milih siapa yang dia cintai."ucap Fana tegar.

"Kok lo gitu aja sih Fan. Itu laki lo loh,lo sama dia itu udah terikat"ucap Alya.

"Ya mau gimana lagi Al,Rin. Samudra udah memilih dia. Mungkin bentar lagi dia nyerain gue"ucap sendu Fana.

"Yaallah kita ga kuat liat lo gini terus Fan. Pengen banget gue bejek tuh si anak baru"

"Udah biarin, jugaan ntar ada yang bales. Abisin tuh makanan kalian"

Mereka langsung memakan dan buru-buru keluar dari kantin karena udah ngga bisa nahan diri untuk menjambak si anak baru yang mendekati Samudra. Tepatnya sih Rinai dan Alya yang ingin sekali menjambak anak baru itu.

Saat akan keluar Fana tidak fokus untuk berjalan, ia tidak mengetahui jika salah satu kaki anak Ganourxt berada di tengah jalan. Dan akhirnya ia tersandung kaki anak tersebut dan jatuh ke lantai. Bukannya mendapati bantuan tetapi Fana malah ditertawakan oleh anak Ganourxt. Samudra dan kedua temannya juga hanya diam melihat Fana terjatuh. Perutnya sedikit kram.

'Bunda mohon jangan sekarang ya'

Rinai dan Alya yang melihat Fana sedikit kesakitan langsung membantu Fana. "Ada yang sakit Fan?"tanya Alya panik.

"Nggak kok nggak papa"jawab Fana dengan tersenyum.

"Lo tuh bukannya bantuin malah ngetawain! Dan buat yang punya kaki harap ditempatkan yang layak nggak ditengah jalan! Buat orang susah aja tuh kaki lo! Buang aja kalo nggak becus ngrawat kaki!"bentak Rinai pada lelaki yang tadi menaruh kakinya ditengah jalan.

"Lah kaki-kaki gue. Ngapa lu yang repot. Lo kalo mau teriak-teriak nggak usah disini. Di hutan aja sono"ucap lelaki tersebut dan kembali tertawa. Seluruh murid yang ada dikantin langsung mengalihkan pandangannya kearah mereka.

Brian dan Rangga yang melihat itu hanya menatap sedih kearah Fana. Ingin sekali mereka menyumpal mulut anak lelaki tersebut yang mempunyai nama Doni, anak kelas 10.

"U-udah nggak papa kok Rin"ucap Fana terbata sambil menahan sedikit sakit yang ada di perutnya.

"Ya nggak bisa gitu dong! Dia harusnya minta maaf. Masih kelas 10 aja belagu!"

"Udah biarin. Permisi"ucap Fana langsung menarik Rinai dan Alya sambil menahan sakit yang ada diperutnya.

Rinai dan Alya memandang Fana kaget. Mereka tak percaya, Fana yang terjatuh karena lelaki yang bernama Doni tadi malah langsung pergi dengan santun dan berucap permisi pada mereka yang tadi menertawakannya.

***

Hai jumpa lagi!
Komen yang banyak ya soal part ini
Dan comen next disini
Vote jangan lupa kalau ga banyak yang vote bakal agak lama up nya.
Oke vote sama comen ya gaes!

SAMUDRA AGRIVADA [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang