[PLAGIAT DIHARAP MUNDUR⚠]
FOLLOW SEBELUM MEMBACA!
#Berandal series 1
Samudra Arkana Agrivada
Seorang pentolan SMA Garuda yang sangat disegani di sekolahnya. Tapi ia memiliki rahasia besar dimasa mudanya. Ya, diusia mudanya ia harus menikah dengan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah pulang sekolah, Samudra dan Fana hanya berleha-leha di sofa sambil menonton tv. Mereka tidak tau harus melakukan aktivitas apa, gabut istilahnya. Sebenarnya Samudra tidak menikmati acara yang mereka tonton, ia hanya duduk dan memainkan rambut Fana dengan sesekali menjailinya.
"Diem ih! Ini sinetron nya bagus tau."ujar Fana.
"Mending liatin gue aja ngapa sih?"
"Liatin kamu nggak ada gunanya, gitu-gitu mulu tu muka kagak ada perubahannya."sewot Fana. Ia merasa jengkel akan kelakuan Samudra yang makin hari tingkat ke-PD annya semakin tinggi. Dasar sok narsis.
"Jadi, gue harus oplas dulu gitu? Baru Lo mau liatin gue tiap hari tiap saat tiap detik?"
"Apaan sih lebay gaya-gaya tiap hari tiap saat tiap detik. Ya kagak lah, mending liatin Faruq." Faruq merupakan tetangga yang menepati apartmen sebelah mereka. Fana hampir tergila gila oleh seseorang yang bernama Faruq itu. Samudra ingin sekali menggusur Faruq dari apartmen sebelah, tapi ia tak punya hak.
"Yaudh sana sama Beruk-Beruk itu. Gue persilahkan"
"Namanya Faruq Samudra, bukan beruk."
"Serah gue lah. Namanya malah bagusan yang gue kasih"
Fana mamandang sinis Samudra. Seenaknya mengganti nama orang dengan Beruk, dia itu yang kayak Beruk. Batin Fana.
"Oh iya Sam, taunggak"
"Gak."jawab Samudra jengkel.
"Dengerin duluu atuh"
"Nggak usah pake logat-logat Sunda, Lo kagak ada pantes-pantesnya."sarkas Samudra.
"Ih biarin, aku mau minta dong. Kamu kalo ubah gaya bicara kamu jadi aku-kamu bisa kan? Sama aku aja, masa Lo-gue sih aku"pinta Fana seraya menunjukkan puppy eyesnya.
"Berarti kamu nggak sayang, nggak cinta sama aku. Huaaa"
Samudra kelabakan melihat Fana yang malah menangis histeris. Ya iyalah orang lagi hamil malah nggak mau nurutin. "Oke oke. Gue mau pake aku-kamu. Diem dulu oke?"ujar Samudra sambil memeluk Fana.
"K-ko tadi masih pake Lo-gue"
"Iya udah nggak lagi"
"Huaaa sayang Samudraaa." Fana langsung mencium pipi Samudra dan kembali menelungkupkan kepalanya di dada Samudra. Samudra hanya senyum-senyum sendiri tidak jelas. Ini merupakan kala pertama Fana menciumnya.
***
Samudra sekarang tengah berada di markas The Gonourxt. Ia sudah berpamitan kepada Fana jika ia akan berkumpul bersama teman-temannya.
Sebenarnya mereka disini hanya ujung-ujungnya sibuk dengan kegiatannya sendiri. Seperti kedua sahabatnya itu malah sedang asik bermain game dan menggombali gadis-gadis dengan Video call. Playboy sangat sahabatnya itu.
"Woy! Lo semua kek bangsat ya!"ujar Samudra kepada semua anggotanya.
Mereka seketika menghentikan kegiatannya. Lalu berjalan menuju keberadaan Samudra dan duduk mengelilinginya. Jika seperti ini mereka langsung nurut.
"Ngapa Sam?"tanya Rangga.
"Ngapa-ngapa! Enak amat Lo semua! Tadi siapa yang ngajak-ngajak gue suruh kesini? Tapi ujung-ujungnya gue yang dikacangin. "
"Yaelah gitu doang baperan amat lo."
"Hooh Lo sekarang baperan anjir. Efek mau jadi Pahmud kali ya"ujar Abay.
"Ya kesel gue. Mending gini gue kagak kesini aja tadi. Bodo amat Lo semua ngomongin gue baperan."
"Marah nieee."goda Rangga.
"Serah Lo!"
"Eh tapi tunggu deh. Gue liat dari hawa-hawa Lo, keknya lagi berbahagia deh"ujar Abay.
"Tau aja sih. Tau nggak sih tadi itu perdana Fana nyium gue!!"
"Idih bang! Tadi Lo ngapain nanya-nanya ada hawa bahagia. Ngeneskan jadinya malahan" sewot Oji.
"Emang dasar mulut Abay kagak ada rem, asal blasak aja!"ujar Brian.
"Lo semua jangan iri ya" ujar Samudra dengan PDnya.
"Dih siapa yang iri anjir. Kok Bos gue jadi edan sih, sapa yang menjadi biangnya"ujar Oji lebay.
"Diem Lo!"sentak Samudra seraya memanjang tajam Oji.
"Selow bang"
"Ngiri gue anjir. Beneran" Abay menatap Samudra memelas. Seperti meminta Samudra agar dicarikan istri yang seperti Fana.
"Ngapa Lo?"tanya Samudra. Memang dari sananya tidak peka, sampai kapanpun akan sulit untuk peka.
"Cariin gue istri dongg"
"Eh bang sini gue punya calon yang pas buat Lo"ujar Rangga.
"Siapa woy siapaa?"tanya Abay.
"Itu mbak-mbak yang tinggal di pojok belakang sekolah"ujar Rangga seraya menaik-turunkan alisnya.
"Dih buat Lo aja sono. Ogah gue Ama orgil"
Mereka yang ada disana seketika tertawa melihat balasan dari Abay. Memang seperti inilah keanggotaan mereka, jarang sekali ada keributan. Yang ada hanya ejek-ejekan satu sama lain.
"Oh iya Sam gue mau nanya"tanya Brian.
"Apa?"
"Enaknya nikah apaansih?"
"Mau tau lo?" Ujar Samudra dan diangguki Brian.
"Malemnya enak tapi siangnya cape sama pusing" Mereka semua terdiam, masih mencerna apa yang Samudra ucapakan. Setelah mengerti umpatan-umpatan lah yang keluar dari mulut mereka.