E M P A T P U L U H L I M A

48K 2.5K 99
                                    

"Fana belom sadar juga?"tanya Bunda kepada Mami Fana yang saat ini tengah berada di ruangan rawat dimana  Fana berada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Fana belom sadar juga?"tanya Bunda kepada Mami Fana yang saat ini tengah berada di ruangan rawat dimana  Fana berada.

"Belom, kata Dokter kira-kira malem apangga pagi. Tapi ini udah pagi dia belom sadar. Aku kepikiran terus"ujar Mami Fana sendu.

"Oiya! Samudra udah baikan?"tanya Mami.

"Udah, tadi dia nanyain Fana terus. Tapikan dia belom boleh kemana mana dulu."

"Disaat seperti ini kenapa mereka malah jadi kaya gini?"ujar sendu Bunda.

"Mungkin udah takdirnya mbk. Kita cuma bisa doain yang terbaik buat mereka."

"Bunda" Mereka berdua menolehkan pandangannya kearah pintu ruangan dan mendapati Samudra yang duduk diatas kursi roda.

"Kamu kok disini sih Sam, kan belom boleh kemana mana. Harus istirahat dulu."ujar Bunda memberitahu.

"Emng liat istri sendiri nggak boleh?"ketus Samudra.

"Tapi kamukan belum sembuh total"

"Nggak papa bund. Anter gue deket Fana."ujar Samudra kepada Rangga yang sedari tadi mendorong kursi rodanya.

"Emng gue babu Lo apa"gumam Rangga.

"Lo emng babu gue, jadi nggak usah ngedumel."

Rangga mendengus, ia mendorong kursi roda Samudra dengan ogah-ogahan. Ia berpikir kenapa dulu ia bisa berteman dengan makhluk menjengkelkan seperti Samudra?

"Keluar Lo"

"Bangsat! Nggak ada terimakasih nya nih bocah."

"Gue nggak bocah! Gue malah bisa bikin bocah, dua lagi."

"Serah Sam, serah!"

Rangga, Bunda dan Mami keluar dari ruangan. Mereka memberi waktu agar Samudra bisa bertatap kangen dengan Fana. Walaupun keadaan Fana yang dalam keadaan yang belum sadar.

"Hai sayang"

Samudra menatap Fana sendu. Wanita yang biasanya tersenyum ceria, sekarang tergantikan dengan bibir pucat. Samudra mengelus rambut Fana lembut, sesekali ia mengelus pipinya.

"Kama kapan sadar? Aku udah sembuh nih, udah bisa kesini."

"Kamu nggak kasian sama twins? Mereka pengen ketemu ibunya, aku belum ngasih nama mereka. Nunggu kamu sadar."

Samudra terkekeh pelan, "Maaf, twins lebih mirip ke aku. Kamu kebagian kecil doang. Kamu beneran nggak mau liat aku sama twins? Nggak kangen ya?"

"Kok gue kaya orang bego, ngomong-ngomong sendiri."

"K-kamu nggak ngomong sendiri kok, aku dari tadi d-dengerin."

Samudra yang tadinya menunduk seketika mendongakkan wajahnya ketika mendengan suara seseorang yang sudah menemaninya selama ini. Matanya berkaca-kaca, penantiannya akhirnya terbalas, setelah dari kemarin ia ingin sekali menemui Fana. Ya, seseorang yang tadi membalas perkataan Samudra adalah Fana, istrinya.

SAMUDRA AGRIVADA [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang