D U A B E L A S

52.6K 3.1K 66
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 07

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam sudah menunjukkan pukul 07.23 wib. Fana dan Samudra masih saja bergelut dengan selimutnya. Tiba-tiba sinar matahari menerpa wajah cantik Fana. Ia mengerjab, lalu melihat jam.

"Yaallah! Udah jam segini, kok gue bisa kesiangan sih. Sam bangun! Sam! Udah jam tujuh lebih nih! "ucap Fana panik sambil membangunkan Samudra yang tidak juga membuka matanya.

"Dasar kebo! Gue apain ya? "ucap Fana.

Fana mendapatkan ide. Ia langsung mendekatkan tangannya pada wajah Samudra lalu mencubit hidungnya hingga beberapa saat. "Ish! "ucap Samudra sebal.

"Bangun! Woy! "ucap Fana. Samudra memberikan tatapan tajam kepada Fana, tapi Fana tidak menghiraukannya malah berjalan tergesa-gesa ke kamar mandi.

Samudra memilih mandi ke kamar mandi yang ada di kamar tamu. Jika Fana tahu bahwa kuncinya ada di Samudra karena ia ingin melihat bagaimana Fana jika tidur dengannya.

Setelah selesai,ia langsung masuk kemarnya dan mengambil tas serta ponselnya. Ia menunggu Fana di ruang tamu sambil memainkan ponsel. Pintu kamar dibuka menampakkan Fana yang sudah rapih dengan seragamnya.
Fana langsung menarik Samudra dan berlari menuju basement apartemen.

***

Gerbang sekolah sudah di tutup.
Samudra mengajak Fana pergi menuju pintu rahasia yang biasa di pakai Samudra dan sahabatnya jika mereka terlambat.

"Ini mau kemana sih Sam? "tanya Fana bingung.

Samudra hanya diam dan terus berjalan kearah semak-semak yang berada di samping sekolahan.
Ia membuka pintu tersebut dan menyuruh Fana masuk terlebih dahulu. "Masuk! "ucap Samudra.

"Ha? "ucap Fana bingung kenapa ia disuruh memasuki pintu kecil yang berada di semak tersebut.

"Banyak omong ya Lo"ucap Samudra lalu mendorong pelan Fana masuk kearah pintu tersebut diikuti dirinya.

"Ish! Apaan sih dorong-dorong! "ucap Fana kesal,karena ia takut jatuh ke kubangan air yang ada didepannya.

Samudra hanya menanggapi dengan deheman kemudian berjalan meninggalkan Fana. "Eh tungguin gue dong! "ucap Fana setengah teriak lalu mengejar Samudra.

"Ish lo bukannya nungguin gue malah ninggalin! Btw kok lo tau pintu rahasia tadi? "tanya Fana.

"Taulah"ucap Samudra.

"Ohhh.. Emang kita mau langsung ke kelas? Soalnya kelas gue Pak Marno yang ngajar gue takut dimarahin. Lo tau kan gimana Pak Marno itu. "

"Hmm. Ikut gue!"

Samudra mangajak Fana ke rooftop sekolah karena memang disana adalah tempat favorit Samudra jika sedang banyak pikiran dan menghilangkan penat.

"Wow indah banget! "teriak Fana kagum. Fana menikmati pemangdangan di depannya dengan sesekali melihat Samudra yang melamun entah memikirkan apa.

"Kok lo ngelamun? "tanya Fana.

"Enggak! "

"Huh yaudah lah terserah lo! "

"Ih iya lo sering ketempat ini? "tanya Fana.

"Hmm"dehem Samudra lalu mendudukkan tubuhnya ke kursi yang ada di sebelahnya.

"Sini."ajak Samudra.

Fana menganggukkan kepalanya dan duduk di samping Samudra sambil menikmati pemandangan yang di suguhkan oleh Sang Pencipta agar umatnya bisa menikmati keindahan dan selalu bersyukur.

Perlahan mata Fana terasa berat,
Ia tidak sadar bahwa kepalanya berada di bahu Samudra. Samudra awalnya keget tapi ia langsung melihat bahwa Fana tertidur di bahunya padahal hari masih pagi tapi ia bisa tidur.

Samudra membiarkan Fana tidur dibahunya. Hatinya menjadi menghangat ia merasakan kenyamanan jika berda di dekat Fana istrinya.

Ia sekali lagi memandang kedepan menikmati pemandangan yang disuguhkan sambil memainkan ponsel dan membuka game kesayangannya.

Tapi kenyamanan yang ia rasakan masih begitu hampa tanpa kehadiran 'dia' yang dulu selalu ada di hari-harinya mengisi kekosongan hatinya.

Ia memohon kepada Tuhan bahwa gadis yang ia lihat kemarin adalah seseorang yang dulu selalu ada dihatinya sampai sekarang.

Ya! Semoga saja.

-Ambar Arbn-

Jangan lupa vote&komen sebanyak-banyaknya.

SAMUDRA AGRIVADA [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang