[PLAGIAT DIHARAP MUNDUR⚠]
FOLLOW SEBELUM MEMBACA!
#Berandal series 1
Samudra Arkana Agrivada
Seorang pentolan SMA Garuda yang sangat disegani di sekolahnya. Tapi ia memiliki rahasia besar dimasa mudanya. Ya, diusia mudanya ia harus menikah dengan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pulang sekolah Fana langsung bergegas ke rumah sakit untuk memeriksakan dirinya. Sesampainya disana ia langsung pergi menemui Dr. Ana.
"Assalamualikum dok"
"Waalaikumussalam, silahkan masuk"
Fana langsung duduk didepan meja Dr. Ana. "Keluhannya apa Fan?"tanya Dr. Ana. Memang Dr. Ana sudah mengenal Fana karena sejak kecil jika ia sakit maka ia akan berobat ke tempat Dr. Ana.
"Fana belakangan ini sering pusing sama mual dok"
"Sudah berapa lama?"
"Mungkin dua minggu yang lalu dok"
"Yaudah baring dulu disana ya" tunjuk Dr. Ana kearah brangkar.
Fana langsung berjalan kearah brangkar. Dr. Ana seketika menatap Fana. Melihat gelagat yang aneh dari Dr. Ana, Fana hanya memandang bingung dan menunggu Dr. Ana selesai.
"Fana kenapa ya dok?" tanya Fana.
"Fana sudah menikah?"
"Em, emang kenapa ya dok?"
"Kamu hamil Fan, saya tidak tau jelasnya. Mungkin kamu harus menemui dokter kandungan" ucap Dr. Ana yang membuat Fana seketika kaget.
"Hah? Fana hamil dok?"
"Saya tidak tau pasti Fan. Ini kamu pergi ke ruangan Dr. Mona ya" ucap Dr. Ana memberikan selembar surat rujukan.
"Oke terimakasih dok"
Fana langsung pergi ke ruangan yang sudah Dr. Ana tadi berikan. Fana mengetok pintu dan mengucapkan salam.
"Fana ya?"
"Iya dok"
"Yaudah sini baring, saya periksa"
Fana berbaring. Dr. Mona langsung mengoleskan gel keperutnya dan meletakkan alat yang Fana tidak tau apa itu.
"Fan kamu hamil sudah 3 minggu. Kamu sudah menikah?"
"Jadi saya hamil dok?"
"Iya selamat ya kamu akan menjadi seorang ibu. Kamu harus memberitahu kekasihmu untuk tanggu jawab. Apa lagi kamu masih SMA dan diusiamu seperti ini kamu harus extra menjaga janin yang ada didalam kandunganmu." ucap Dr. Mona panjang lebar.
"Iya dok terimakasih"
Fana langsung keluar, diluar sudah banyak ibu-ibu hamil yang akan memeriksakan kandungannya. Para ibu hamil memandang Fana sinis karena Fana pergi ke dokter kandungan dengan masih memakai seragam sekolahnya.
Ia langsung berjalan cepat sembari mengusap air matanya. Fana takut jika Samudra akan mengetahuinya,sedangkan rumah tangganya hanya berjalan seperti ini. Tidak ada kemajuan malah yang ada memburuk.
"Gue harus gimana? Kalo Samudra nolak anak yang ada didalam kandungan gue, gue harus apa. Ya Allah tolong hamba"
Sesampainya di apartmen, ia nelihat keadaan apartmen sepi. Fana pergi ke kamarnya dan membaringkan badannya ke tempat tidur lalu mengusap-usap perutnya yang masih rata.