L I M A B E L A S

58.4K 2.9K 20
                                        

"Kepada setiap perwakilan dari kelas 11 harap berkumpul di Aula

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kepada setiap perwakilan dari kelas 11 harap berkumpul di Aula. Sekian terimakasih. "

"Fan ke Aula sana dah dipanggil!"ucap Luna memberitahu Fana agar segera pergi menuju Aula.

"Iya ntar dulu gue lagi mau ketoilet! "ucap Fana setengah berteriak.

Setelah keluar dari toilet Fana segera menuju ke Aula. Ternyata di Aula sudah banyak murid-murid yang akan mewakili kelasnya. Tatapan Fana mengarah ke suatu objek, seorang laki-laki yang memunggunginya. Sepertinya dia Samudra? Ah benar sekali dia adalah Samudra, tapi mengapa ia berada disini? Apakah ia mengikuti acara Ulang Tahun sekolah untuk mewakili kelasnya?

'Untuk murid-murid diharapkan segera menuju ke tempat duduk yang sudah disediakan karena penentuan siapa yang akan jadi pasangannya akan dimulai! 'ucap guru Seni Budaya yaitu Pak Bambang.

Semua yang ada di dalam Aula langsung bergegas duduk tetapi tidak untuk Samudra,ia malah berjalan dengan santainya tanpa rasa takut padahal Pak Bambang sudah menatapnya dengan tajam.

"Samudra! Cepat duduk karena waktunya terbatas bukannya jalan dengan santainya! "ucap Pak Bambang. Seketika keadaan yang ada didalam Aula hening.

"Oke saya akan memulai rapat penentuan pasangan tampil.Di depan saya ada sudah ada kertas yang didalamnya sudah terdapat nama pasangan-pasangannya. Nanti saya akan membacakan isi dari kertas tersebut lalu yang namanya disebut, maju kedepan untuk mengambil kertasnya dan perkenalan dari mana kelasnya dan nama lengkapnya. Semua paham? "jelas Pak Bambang panjang lebar ke semua murid yang ada di dalam Aula.

"Paham Pak!"ucap serentak mereka.

"Oke saya buka kertas pertama. Andin dan Mila! Silahkan maju kedepan dan kenalkan diri anda. "

Satu persatu nama murid sudah disebutkan dan memperkenalkan dirinya dan akan menampilkan apa.

"Yang selanjutnya, Samudra dan Sifana! Silahkan maju! " Fana yang mendengar namanya disebutkan dengan Samudra kaget karena ia tidak pernah memikirkan bahwa yang menjadi pasangannya nanti adalah suaminya sendiri! Garis bawahi Suami?

Mereka berdua saling memandang lalu berjalan maju kearah dimana Pak Bambang berada. Fana mengambil kertas tersebut dengan raut muka yang masih terkaget lalu mengenalkan dirinya.

"Hai nama gue Sifana Ariska Likasyara bisa dipanggil Fana, gue kelas 11 IPA 1. Salam kenal!"ucap Fana mengenalkan diri sambil mencuri pandang kearah Samudra.

"Gue Samudra kls 11 IPA 3!"ucap Samudra dengan ciri khasnya yaitu suara dingin, muka tembok dan sedikit bicara. Ya itulah ciri khasnya seorang Samudra Arkana Agrivada.

"Samudra! Kalo memperkenalkan diri harus secara lengkap biar semua tau tentang mu! "cecar Pak Bambang.

Samudra mendengus pelan lalu mulai memperkenalkan diri untuk kedua kalinya. "Gue Samudra Arkana Agrivada kls 11 IPA 3!"ucap Samudra ketus.

"Mau menampilkan apa kalian? "

"Apa Sam? Lo di kelas suruh menampilin apa? "bisik Fana kepada Samudra.

"Nyanyi"

"Ooh yaudh sama a--"ucapan Fana dipotong oleh Pak Bambang.

"Apa keputusannya? "

"Kita berdua akan nyanyi Pak! "

"Oke silahkan duduk kembali"

"Jadi murid-murid yang udah di panggil tadi harus menyiapkan penampilannya dengan baik. Latihan terus menerus tapi jangan lupakan belajar! Sekian dari Bapak kalo ada yang tidak dipahami datang ke ruangan Bapak. Silahkan keluar! "

Fana berdiri dengan segera dan berjalan menuju kekelasnya karena ia tidak sabar memberi tahu kedua sahabatnya bahwa pasangannya adalah Samudra.

'Kenapa gue seneng banget tau pasangannya Samudra? Apa gue udah cinta sama dia? 'batin Fana.

"Woy Al Rin! Sini geh!"

"Apaan? "tanya Rinai

"Pasangan gue Samudra! Gilaaa gue kaget banget tau pas disebutin,nama gue ama nama si Samudra yang muncul! Aaaa gue seneng banget. "ucap Fana dengan raut berbinar.

"Lo suka ya sama Samudra? "tanya Alya dengan muka penasarannya.

"Apaan sih mana ada sejarahnya seorang Sifana suka sama Samudra? Mana ada?"

"Awas lo entar kalo lo suka"

"Ya enggak lah ngapain! Yaudah lah yok ke kelas dah mau masuk nihh"

'Tapi emang gue udah ngerasain rasa cinta gue ke Samudra, mungkin cinta gue bakalan bertepuk sebelah tangan. Sedih banget sih nasip gue Ya Tuhan! 'batin Fana menangis.

Fana berjalan dengan pandangan kosong. Ya ia menerawang masa depannya kelak akan seperti apa. Tidak ada yang tahu takdir kita akan seperti apa yang hanya kita lakukan berdo'a kepada Tuhan meminta yang terbaik kepada-Nya.

"Oh iya Fan lo sama Samudra mau nyanyiin lagu apa? "tanya Alya.

"...."

"Fan? "ucap Alya dengan menepuk pundak Fana.

"Eh iya apa? "

"Kok lo kayak ada fikiran sih? Ngomong aja kali kitakan sahabat lo. "

"Enggak kok gue gak ada masalah gue cuma bingung ntar mau nyanyiin apa. "alibi Fana kepada Alya dan Rinai.

"Oooh gue kira ada apa. "

"Yaudh yok buruan jalannya ntar kena semprot guru Budut lagi. "

"Hahaha iya bener ntar kena semprot guru Budut! "ucap Rinai diselingi tawanya.

Budut adalah sebutan dari Bu Riyem karena badannya yang gendut dan galak maka murid-murid di sekolah memanggilnya Budut ( Ibu Gendut ) dosa sebenarnya ngatain guru seperti itu tapi yaaa bagaimana lagi.

***


Vote dan komen terus dongg kalo mau ceritanya dilanjutin. Kalo ga mau ya bakalan ga kulanjutin, tapi kok kasian yaaa...

Mangkanya kalo mau cerita SAMUDRA lanjut terus sampai end ikutin terus setiap partnya dan vote komen dibawah sebanyak-banyaknya yaa

Bye Bye 😘

SAMUDRA AGRIVADA [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang