"Siapa yang hamil?"
Tiba-tiba pintu terbuka dan menampakkan semua keluarga Samudra dan Fana serta anggota The Gonourxt.
"Siapa Samudra?"tanya bunda.
Fana gugup. Ia belum sanggup jika semua orang mengetahui tentang kehamilannya. Samudra kembali menatap Fana. Dia juga bingung apakah benar Fana hamil atau dia saja yang salah mendengar. Tidak, pendengaran Samudra masih berfungsi dengan benar.
"Samudra gatau bun"
"Terus tadi kenapa tanya-tanya siapa yang hamil?"
"Tanya aja sama Fana"
Fana semakin gugup. Semua pasang mataenatapnya. "Jadi Fana, siapa yang hamil?"
"Fana ngg-"
"Yang hamil itu Fana bun." Bukan. Yang mengucapkan itu bukan Samudra, melainkan Brian dan Rangga yang sudah jengah melihat perdebatan didepannya.
"APA??"
Semua orang terbelalak kaget. Apalagi anggota The Gonourxt. Mereka tidak tau asal usul Fana yang tiba-tiba hamil dan juga yang mereka tau Fana masih duduk di bangku sekolah sama dengan mereka.
"F-fan. Jadi bener lo hamil?"tanya Samudra terkejut.
Fana hanya diam dan menunduk. Ia sangat tidak berani melihat wajah Samudra dan keluarganya serta anggota The Gonourxt.
"Mami tanya sama kamu nak. Beneran kamu hamil? Berapa bulan?"
"I-iya bun Fana ha-hamil. Udah 4 mingguan ta-tapi jangan mandangin Fana kaya gitu hiks.." ucap Fana yang tiba-tiba disertai tangisan. Mungkin mood bumil jadi Fana menjadi lebih sensitif.
"Eh.. Eh.. Ko nangis kita ga ngapa-ngapain kamu lo sayang" ucap Bunda dan langsung memeluk Fana. Mami Fana pun tidak kalah, ia langsung berlari kearah Fana dan ikut memeluknya. Ayah dan Papi Fana pun berpelukan. Semua keluarga Fana dan Samudra sangat bahagia.
Pletak
"Kamu ni kenapa malah ngelamun? Bukannya seneng malah ngelamun nggak jelas! Atau kamu nggak suka ya istri kamu hamil?" Karena jengkel melihat anaknya yang malah melamun, Bunda langsung menggeplak tangan Samudra dan mengucapkan kata-kata pedas.
"ISTRI??"
Semua anggota The Gonourtx kaget. Mereka tidak menyangka ternya Bosnya sudah memiliki istri bahkan akan memiliki anak.
"Udah ayok ikut gue ntar gue jelasin" ucap Rangga mengajak anggota The Gonourxt untuk menginggalkan tempat tersebut.
Sebelum meninggalkan ruangan. Rangga menatap Samudra dan dibalas anggukan olehnya. Ia langsung bergegas dan diikuti anggota The Gonourxt.
Setelah mereka pergi. Samudra menatap sebal Bundanya. "Samudra lagi kaget bun. Bukan ngelamun, Samudra seneng kok kalo Fana hamil"
"Yaudah bunda sama yang lain mau keluar dulu. Mau makan dah laper. Kamu ucapin tuh istri kamu. Punya istri ko kaya ngga diurus!"
Degh
Ucapan Bundanya sangat membuatnya merasa menyesal. Samudra menatap Fana yang sedari menunduk,ia sungguh sangat sangat menyesal.
"Kenapa ngga bilang?" Samudra menarik dagu Fana dan menyuruh Fana menatapnya.
"Kenapa?"
"A-aku takut. Ka-kalo kamu ngga mau nerima anak ini"
"Kenapa nyimpulin kaya gitu?"
"Ya karna pas ka-kamu gituin aku kamu kaya ng-ngga terjadi apa-apa dan juga kamu benci sama aku"
Samudra langsung memeluk Fana. Meski kesusahan ia sangat merutuki kebodohannya. Kenapa ia sejahat itu sama Fana?
"Tolong. Jangan berfikir seperti itu lagi. Gue mohon. Gua ngga sebegitu bejatnya sampe ngga ngakuin anak gue sendiri"
"Hiks.. Makasih"
"Gue yang harusnya makasih banget sama lo karna udah mau ngandunh anak gue"
Fana mengeratkan pelukannya kepada Samudra dan dibalas tak kalah eratnya oleh Samudra.
***
Setelah mengatakan jika dia hamil, Fana merasa lega. Ini memang lebih baik dari pada ia harus menyembunyikan kehamilannya dari semua orang termasuk ayah dari bayinya.
Seminggu sudah Fana menemani Samudra di rumah sakit. Sekarang Samudra sudah diperbolehkan pulang oleh dokter. Fana menyiapkan barang yang akan dibawa pulang,ia tidak menyadari bahwa sedari tadi Samudra memerhatikannya.
Fana yang sadar jika ada yang memerhatikannya langsung menengokkan kepalanya kearah Samudra. Dan benar, Samudra memerhatikannya sedari tadi.
"Kenapa?"tanya Fana.
"Apanya?"
"Kenapa merhatiin aku?"
"Lo tambah berisi ya"
"Iyalah. Kalo ngga ada anak kamu aku ngga kaya gendut gini" kesal Fana sambil mengerucutkan bibirnya.
"Tapi gue suka. Makin cantik" ucap Samudra yang membuat pipi Fana bersemu merah. Fana memalingkan wajahnya kearah samping.
"Kenapa itu pipinya?"
Samudra mulai bangkit dari brangkar dan berjalan tertatih tatih kearah Fana. Samudra mencolok pipi Fana yang membuat Fana seketika menatap Samudra.
"Ini semua punya gue. Nggak ada orang yang boleh milikin"tunjuk semua wajah Fana.
"Apapun itu yang ada dibadan lo bahkan semua yang ada tubuh lo milij gue. You are mine" Samudra lalu mengecup singkat bibir Fana. Fana langsung memeluk tubuh Samudra dan menelusupkan wajahnya kedada Samudra untuk menutupi pipinya yang mulai bertambah merah.
Samudra terkekeh geli. Sungguh wanitanya ini sangat menggemaskan. Jadi tambah sayang. "Malu?"tanya Samudra.
"Samudra ihh" Samudra tambah terkekeh sangat lucu menurutnya.
Saat merasakan baju yang ia kenakan basah, Samudra langsung menyudahi pelukannya dan menatap wajah Fana yang sudah banjir air mata.
"Kenapa nangis?"
"Ka-kamunya sih nggodain aku. Hiks..."
"Sini peluk" Fana langsung kembali memeluk Samudra.
"Jangan nangis lagi. Ntar gue ilang"
"Ih ko ilang"
"Karna gue lo pasti nangis dan gue ga mau orang yang gue sayangi nangis. Sebaiknya gue pergi biar ngga nangis"
"Tapi awas kamu ilang! Bakal aku mutilasi"
"Ntar nyariin"
"Nggak lah nggak bakal aku nyariin kamu. Siapa yang mau nyariin kamu itu"
"Anak gue yang bakal nyariin gue"
***
Hay guyss!
Ada yang gimana gitu sama Samudra yang sekarang?
Tambah sayang deh sama karakter Samudra authornya.
Spam next sama vote ya kalo mau cepet upnya.
Jangan jadi siders. Sampai jumpa lagi. Bayyy salam dari Pak Bos!♡
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUDRA AGRIVADA [END]
Novela Juvenil[PLAGIAT DIHARAP MUNDUR⚠] FOLLOW SEBELUM MEMBACA! #Berandal series 1 Samudra Arkana Agrivada Seorang pentolan SMA Garuda yang sangat disegani di sekolahnya. Tapi ia memiliki rahasia besar dimasa mudanya. Ya, diusia mudanya ia harus menikah dengan...