[PLAGIAT DIHARAP MUNDUR⚠]
FOLLOW SEBELUM MEMBACA!
#Berandal series 1
Samudra Arkana Agrivada
Seorang pentolan SMA Garuda yang sangat disegani di sekolahnya. Tapi ia memiliki rahasia besar dimasa mudanya. Ya, diusia mudanya ia harus menikah dengan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fana yang mendengar cerita Samudra sedih. Dia tidak tau kenapa ia harus sedih? Bukankah ini yang ia harapkan?
"Gue minta maaf sama lo Fan. Gua mau berubah"ucap Samudra penuh sesal. Fana menatap mata Samudra. Mencari kebohongan dimatanya. Tapi yang ia lihat hanya kejujuran.
"Beneran mau berubah? Nggak lagi bentak-bentak aku? Nggak lagi bicara dingin lagi sama aku? Nggak lagi benci sama aku? Bener kan? Nggak bohong?"tanya Fana kepada Samudra dengan pandangan berkaca-kaca.
"Iya. Gue bener-bener nyesel, harusnya gue dengerin apa kata Brian sama Rangga. Ajarin gue buat cinta sama lo Fan. Ajarin gue"
'Lihat nak. Ayahmu sekarang udah sadar, dia mau mencintai bunda. Tapi maaf ya bunda belum bisa kasih tau keberadaanmu sayang' batin Fana.
Fana tersenyum. Ternyata usahanya tidak sia-sia. Fana membalas pelukan Samudra dan seraya membelai rambut hitam legam Samudra.
"Sekarang menjadi lebih baik? Your promise?"tanya Fana.
"Yes, Im promise!" Fana tertawa ntah kenapa ia tertawa. Mungkin terlalu bahagia dia.
"Yaudh sana mandi dulu. Udah kucel itu muka sama bajunya kaya nggak dicuci ih"
"Hehe oke gue mandi dulu sayang" ucap Samudra dengan tertawa kecil dan menekan kata sayang. Pipi Fana seketika memerah,menunjukkan semburat pink indah dipipinya.
"Sekarang mulai jail ya?"
Samudra hanya terkekeh dan beranjak dari tempat makan menuju kamar. Rasanya Fana tidak pernah merasa sebahagia ini. Ia sangat tidak menyangka.
"Baby seneng juga ya?"ucap Fana sembari mengelus perut datarnya dan terkekeh.
***
Pagi kembali menyeruak. Sinar matahari berdesak-desakan ingin masuk ke celah kamar. Burung-burung juga berkicau membangunkan dua anak manusia untuk bangun dari tidurnya.
Fana mengerjapkan matanya. Ia menolehkan kepalanya mendapati Samudra yang tidur dicelah lehernya. Fana tersenyum. Sangat indah sekali ciptaanmu Ya Allah jika terlelap.
Fana masih terus menatap Samudra ia tidak menyadari jika Samudra sudah terbangun lebih dahulu. "Liat jam deh"ucap Samudra tiba-tiba yang membuat Fana tersentak kaget.
"Kok udah bangun?"
"Udah bangun dari tadi ini, trus tiba-tiba ada bidadari ngeliatin gue mulu. Jadinya pura-pura tidur aja biar diliatin terus"goda Samudra.
"Sekarang jail banget sih. Gombal. Taunggak Sam, ini tuh pertama kali aku denger kamu ngomong sepanjang itu"
"Masa sih?"
"Iya. Biasanya kamu itu irit banget bicaranya"
"Maafin gue ya? Gue akan coba mencintai lo"
"Udah ah aku mau mandi. Sekolah udah jam enam kebih duapuluh Sam. Awas tanganmu aku mau mandi"
Setalah terlepas Fana buru-buru pergi ke kamar mandi, setelah selesai ia mengambil seragam dan kembali lagi ke kamar mandi untuk dipakai. Fana keluar dari kamar mandi dan disuguhkan oleh Samudra yang sudah menggunakan seragam dan sepatu serta tas yang sudah berada di pundaknya. Samudra nengalihkan pandangannya ke Fana yang juga sudah memakai seragamnya. Tetapi jika ia sudah rapi dengan atribut sekolah,beda dengan Fana yang hanya masih menggunakan seragam.
Fana langsung memakai sepatunya dan mengambil tasnya dan menghampiri Samudra yang duduk di sofa. "Kok belum berangkat?"
"Nungguin lo"
"Aku pake angkot aja. Biasanya juga pake angkot aku. Kamu duluan aja"
"Nggak-nggak lo harus sama gue"
"Ih dibilangin aku pa-hmm"perkataan Fana dipotong oleh Samudra karena tiba-tiba ia mencium bibir Fana. Samudra melepaskan tautannya. Ia mengerlingkan matanya ke Fana. Sekarang tidak ada lagi Samudra yang dingin dan irit bicara. Sekarang yang ada Samudra yang lembut,banyak bicara dan yang sangat-sangat mungki n tidak ada didalam diri Samudra yaitu menggoda Fana.
"Nggak sopan tau"
"Ya makanya nurut sama suami. Kan kalo nurut disayang"
"Iyadeh tau cepetan ntar keburu masuk"
Samudra dan Fana pergi keluar apartmen dengan berbarengan. Tangan Fana juga tak luput dari genggamannya Fana. Mereka memasuki mobil Samudra dan pergi ke sekolah.
Sampai di sekolah Fana buru-buru keluar dari mobil Samudra sambil mengecup tangan Samudra dan berlari meninggalkan Samudra yang masih mematung karena perlakuan Fana. Samudra tersenyum, ia langsung keluar dari mobil dan masuk kearea sekolah dengan masih disertai senyumannya.
Suatu keajaiban memang Samudra tersenyum dan itu sangat berpengaruh bagi murid-mudir AHS. "Ih ini eksklusif Samudra senyum"
"Yaampun bikin meleleh tau nggak senyumnya"
"Anjirr bikin mood tambah jebol liat Samudra"
"Gans bat anjirr"
Itu sebagian dari teriakan-teriakan murid perempuan AHS. Samudra tidak memperdulikan ucapan mereka dan pergi ke kelasnya menemui Brian dan Rangga.
Sampai di kelas, Samudra dihadiahi semprotan heboh dari teman kelasnya dan yang paling sangat dominan yaitu kedua temannya.
"Wah babang gue perdana senyum di sekolah woeee!"ucap Rangga histeris. Lebay memang,itulah Rangga.
Brian menggeplak kepala Rangga dan menatapnya jijik." Kok gue liat lo gimana gitu"
"Kenapa emang? Kenyataan tau nggak! Babangku ini senyum bro"
"Serah. Oh iya ada apa gerangan lo senyum-senyum sendiri Samudra?"tanya Brian.
"Adalah. Yang pasti bukan karena lo bedua"
"Aduh sakit hati bang. Lo kalo ngomong kok kaya mulutnya emak-emak arisan sih"
"Jijik anjir gue sama lo Rang. Anak bangsat kok kaya gitu. Lebayy"
"Kok lo nga-"
"Udah. Masuk dahan" ucap Samudra lalu pergi ke tempat duduknya.
***
Doubleupnih. Suka ngga Samudra baik sama sweet? Uyel-uyel Rea ya. Penasaran juga nggak sih sapa yang ngobrol sama Rea? Komen ya. Jangan lupa vote dan comen sebanyak-banyaknya. Karena dah aku turutin doublenya. Hehehe
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini Samudra ya gaes ku tercinta;) Vote and comen sayangnya Samudraaa♡